KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT RHB Sekuritas Indonesia telah mengeluarkan daftar 20 emiten dengan kapitalisasi market kecil yang punya prospek baik sepanjang tahun ini. RHB menyebut beberapa saham yang berada dalam indeks ini sebagai permata (Jewels) karena diproyeksikan dapat menjadi pemain Big Caps. Beberapa saham yang disebut sebagai permata di antaranya ada PT Acset Indonesia Tbk (ACST), PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Global Mediacom Tbk (BMTR). Analis RHB Sekuritas Indonesia Andrey Wijaya mencermati ACST karena arus kas perusahaan yang sehat dan secara konsisten membukukan pertumbuhan pendapatan yang solid.
“ACST juga sebagai anggota United Tractors (UNTR) yang mencerminkan manajemen keuangan yang baik,” jelasnya dalam laporan RHB research yang dirilis pada Senin (29/4). Untuk ACST Andrey memperkirakan nilai wajarnya di kisaran Rp 1.900- Rp 2.200 per saham. Dengan asumsi penghasilan di 2019 dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Analis Oso Sekuritas Sukarno Alatas lebih suka mencermati saham BMTR. Walaupun tidak masuk dalam urutan 5 kapitalisasi pasar terbesar di laporan RHB Research, Sukarno menilai faktor fundamental BMTR baik. “Pada kuartal I 2019 BMTR mampu mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 111%,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/5). Menurut Sukarno sentimen lainnya, PT Media Nusantara Citra (MNCN) sebagai anak usaha melakukan kerja sama dengan Iflix dengan menyuntik dana dalam rangka meningkatkan konten pemrograman. Berdasarkan analisis fundamentalnya, valuasi BMTR jika dilihat dari rasio
Price Earning (PE) nya juga masih murah berada di PE 5,68 kali di bawah rata-rata industri saat ini. Adapun
Price Book Value (PBV) BMTR masih di bawah 1. Kemudian dari pergerakan harga juga dalam tren kenaikan jadi aman jika investor ingin melakukan
trading. Sukarno menyarankan kepada investor strategi yang bisa digunakan adalah
buy on weakness. Terdekat harga menguji
resistance 422, selanjutnya bisa potensi menguji
resistance di level 454. Jika harga mampu menyentuh dan bertahan di atas level 454 harga sudah menyempurnakan masa transisi menuju
bullish trend dalam jangka menengah. Hati-hati jika harga
breakdown support. Sukarno menyatakan harga wajar BMTR di Rp 700. Sedangkan untuk PT Timah (TINS) menurut Sukarno komoditas di sektor timah sedang mengalami penurunan. Dari pergerakan teknikal TINS minor trend dalam bearish. Harga mendekati
support terdekat jadi bahaya jika harga
breakdown support. Sukarno menjelaskan harga TINS akan jadi
trend bearish dalam jangka menengah. “Untuk TINS sebenarnya masih
wait and see dulu saja. Tunggu harga komoditasnya kembali baik,” jelasnya.
Kemudian saham lain yang patut dicermati adalah SIDO. Menurutnya momen Ramadan memberikan dampak karena SIDO termasuk sektor konsumer. Namun investor juga perlu hati-hati dengan potensi penetrasi ekspor yang melemah dan kompetisi di sektor industri jamu. Sukarno menyarankan investor untuk memperhatikan faktor teknikal SIDO karena sekarang sudah
overbought. Hati-hati jika sudah
breakdown support di level 945. Menurut Sukarno saham-saham ini layak dibeli salah satunya karena faktor teknikal sudah mulai berada di area jenuh beli. Bagi investor yang ingin membeli atau melakukan transaksi disarankan menunggu momentum teknikalnya lagi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo