KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tidak serta merta mengerek kinerja emiten yang berkaitan dengan sektor kesehatan. Beberapa emiten sektor kesehatan khususnya emiten non-farmasi menunjukkan adanya tekanan dari sisi pendapatan. Misalnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) yang mengalami penurunan pendapatan hingga 2,97% year on year (yoy) menjadi Rp 1,2 triliun dari sebelumnya Rp 1,24 triliun. Akan tetapi, bottom line PRDA masih mampu terkerek hingga 1,08% yoy menjadi Rp 122,28 miliar. Peningkatan laba tahun berjalan itu tertolong beban usaha PRDA yang mengalami penurunan hingga 13,13% yoy menjadi Rp 533,54 miliar dari sebelumnya Rp 614,18 miliar.
Simak rekomendasi analis untuk Prodia Widyahusada (PRDA) dan Itama Ranoraya (IRRA)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi Covid-19 tidak serta merta mengerek kinerja emiten yang berkaitan dengan sektor kesehatan. Beberapa emiten sektor kesehatan khususnya emiten non-farmasi menunjukkan adanya tekanan dari sisi pendapatan. Misalnya, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) yang mengalami penurunan pendapatan hingga 2,97% year on year (yoy) menjadi Rp 1,2 triliun dari sebelumnya Rp 1,24 triliun. Akan tetapi, bottom line PRDA masih mampu terkerek hingga 1,08% yoy menjadi Rp 122,28 miliar. Peningkatan laba tahun berjalan itu tertolong beban usaha PRDA yang mengalami penurunan hingga 13,13% yoy menjadi Rp 533,54 miliar dari sebelumnya Rp 614,18 miliar.