KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Emma A. Fauni memperkirakan PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) akan membukukan laba bersih 2021 sebesar Rp 3,14 triliun, sejalan dengan laba bersih kuartal IV-2021 sebesar Rp 466 miliar. Nilai tersebut berbalik positif setelah membukukan kerugian bersih Rp 158 miliar di kuartal III-2021. “Kami berharap CPIN memiliki pemulihan segmen ayam pedaging terkuat karena memberikan kontribusi terbesar terhadap pendapatan konsolidasi sebesar 50% di sembilan bulan pertama tahun 2021,” ungkapnya dalam riset yang dikutip Kontan, Selasa (29/3). Ia bilang, pulihnya harga rata-rata ayam pedaging di kuartal IV-2021 Rp 18.700 per kg dibanding Rp Rp 16.100 pada kuartal III-2021 membawa segmen ayam pedaging setidaknya berubah positif dari sisi
operating margin-nya.
Emma menambahkan, harga bahan baku yang tinggi kemungkinan akan membuat segmen pakan berada di bawah tekanan. Selain itu, segmen tersebut berada di urutan kedua sebagai kontributor terbesar pendapatan konsolidasi sebesar 28.5%, dengan margin usaha berkisar antara 8-9%.
Baca Juga: Kinerja Astra Agro Lestari (AALI) Diproyeksi Membaik, Simak Rekomendasi Analis Meski demikian, angka tersebut relatif lebih baik dibandingkan perusahaan sejenis yang hanya berhasil membukukan margin usaha di level 4%-5%. Adapun segmen DOC, yang memberikan kontribusi 10% terhadap pendapatan konsolidasi CPIN di sembilan bulan pertama 2021 juga diperkirakan akan menguat di kuartal IV-2021. Hal ini mengingat harga DOC rata-rata di kuartal tersebut menguat 15% QoQ. Secara keseluruhan, ia memprediksi proyeksi laba bersih CPIN pada 2021-2022 dan memperkirakan laba bersih pada kuartal IV-2021 akan lebih rendah dari perkiraan konsensus. Meski segmen pakan tetap berada di bawah tekanan, Emma menuturkan, tetapi secara komparatif CPIN lebih baik dari
peers-nya.
Ia merekomendasikan
trading buy saham CPIN dan mempertahankan TP untuk CPIN di Rp 6,300 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi