Simak rekomendasi analis untuk saham lapis kedua bagi para trader



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi indeks yang merosot, trader bisa menyimak saham-saham yang menarik untuk trading selama sepekan sampai dua pekan ke depan. Analis menyebut, selain saham lapis pertama, lapis kedua juga menarik untuk disimak.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto merekomendasikan saham-sahan lapis dia macam WIKA, BTPS, CLAY, SIDO, dan WTON.

"Alasannya, karena untuk trading maka kita perlu saham-saham yang memberikan indikasi menguat dalam jangka pendek. Dan saham-saham yang saya sebutkan memenuhi kriteria tersebut," jelas William kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).


William menyebut, fluktuasi saham-saham pilihannya tersebut tergolong tidak tinggi. "Enggak akan membuat takut trader pemula. Bahkan dua yang saya sebut, CLAY dan BTPS, cenderung lebih santai pergerakannya," tambahnya.

Menurut William, pergerakan kelima saham tersebut dipengaruhi juga oleh sentimen fundamental perusahaan. " Ada pengaruh. Dari laporan keuangan yang sudah dirilis, beberapa yang mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan akan mengalami penguatan. Jadi, fundamental turut berperan juga," kata William.

Ia merekomendasikan entry buy WIKA di range 1.800 - 1.835, BTPS 2.120 - 2.150, CLAY 2500, SIDO 990 - 1.000, dan WTON 500.

William menambahkan, kisaran pergerakan saham-saham terssbut cukup pendek karena market juga masih melemah, sehingga ia memberi target WIKA di level 2.000, BTPS 2.200, CLAY 3.000, SIDO 1.100 dan WTON 540 - 600.

Sementara, analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji menjagokan saham lapis kedua macam BRIS dan BWPT.

Ia merekomendasikan beli BRIS di current price dengan target harga jangka pendek di level 575. "BRIS secara teknikal tergolong fluktuatif. Sektor finance di tahun ini masih prospektif," katanya kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3).

Untuk BWPT, Nafan menyarankan beli di current price dengan target harga jangka pendek di level 179 - 206. BWPT juga secara teknikal masih termasuk fluktuatif.

Pergerakan saham BWPT juga dipengaruhi sentimen fundamental perusahaan. "Sudah memasuki maturity untuk usia sawit sehingga bisa dipetik untuk memproduksi CPO maupun produk-produk turunannya," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi