KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Financial Times Stock Exchanege (FTSE) kembali melakukan rebalancing untuk FTSE global equity index. Salah satu saham yang mengisi indeks tersebut dengan kategori micro cap adalah PT Widodo Makmur Unggas Tbk (
WMUU). Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, sekarang ini prospek saham emiten pakan ternak tersebut belum begitu menarik. "Belum begitu menarik karena momen Lebaran juga sudah lewat, biasanya emiten unggas kinerjanya bagus ketika momen Lebaran, seiring permintaannya meningkat," tuturnya kepada Kontan.co.id, Senin (24/5).
Baca Juga: Widodo Makmur Unggas (WMUU) fokus lanjutkan penambahan kapasitas produksi Lebih lanjut Sukarno mengungkapkan, meski emiten ini meraih kenaikan pendapatan dan laba bersih yang cukup signifikan pada kuartal pertama tahun ini, namun jika dibandingkan dengan realisasi kuartal IV-2020 terpantau turun. Ia memandang secara keseluruhan tahun ini WMUU masih bisa tumbuh signifikan secara tahunan.
Sampai kuartal pertama 2021, WMUU memperoleh penjualan sebesar Rp 597,43 miliar pada kuartal pertama tahun ini atau melesat 110,60% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 283,68 miliar. Sejalan dengan itu laba bersih Widodo Makmur Unggas tercatat sebesar Rp 39,78 miliar, melonjak 115,49% dari periode kuartal pertama tahun lalu yang sebesar Rp 18,46 miliar.
"Fundamentalnya untuk saat ini masih tergolong bagus dan masih memiliki rasio
debt rendah," tambah Sukarno. Secara valuasi, Sukarno bilang valuasi saham WMUU sedikit berada di bawah rata-rata industrinya. Berdasarkan RTI, saham WMUU diperdagangkan dengan PER di 16,10 kali dan PBV di 2,43 kali. Ia merekomendasukan pelaku pasar untuk
wait and see saham WMUU atau bisa
trading buy jika mampu bergerak bullish dengan target harga Rp 208. Saat ini harga saham WMUU ada di Rp 198 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi