Simak Rekomendasi BBCA, SCMA, BUMI, INTP, dan PTBA untuk Perdagangan Kamis (12/1)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 0,57% ke level 6.584,45 hingga penutupan pasar kemarin, Rabu (11/1). Untuk hari ini, Kamis (12/1), IHSG berpotensi kembali melanjutkan pelemahan.

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menyoroti Bank Dunia yang kembali memangkas proyeksi ekonomi global dari 2,9% di 2022 ke 1,7%. Proyeksi perekonomian Indonesia juga dipangkas dari 5,2% menjadi 4,8%.

"Pemangkasan proyeksi ekonomi ini dengan mempertimbangkan dampak pandemi dan potensi perlambatan ekonomi global," ujar Cheril kepada Kontan.co.id, Kamis (12/1).


Baca Juga: IHSG Hari Ini Rawan Koreksi, Intip Rekomendasi Saham untuk Kamis (12/1)

Di sisi lain, secara bulanan inflasi Amerika Serikat (AS) konsisten menunjukkan penurunan. Namun pelaku pasar domestik masih bersikap hati-hati pada bursa saham sambil menanti rilis resmi inflasi AS periode Desember 2022.

Cheril memprediksi IHSG hari ini berpotensi melanjutkan pelemahan dengan rentang 6.500 - 6.620.  Berikut rekomendasi saham pilihan Jasa Utama Capital Sekuritas:

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Rekomendasi: Buy, mengamati harga Rp 8.000 - Rp 8.050. Dekat support, volume naik. Target harga: Rp 8.500, Rp 9.300 Stoploss: Rp 7.950.

2. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA)

Rekomendasi: Pertimbangkan Sell on strength memperhatikan harga Rp 226 - Rp 230.

3. PT Bumi Resources Tbk (BUMI)

Rekomendasi: Buy, mencermati harga Rp 142 - Rp 144. Hammer candle, breakout resisten. Target harga: Rp 155 Stoploss: Rp 137.

Baca Juga: Rekomendasi Saham Hari Ini (12/1): Saham Energi Masih Menarik !

4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

Rekomendasi: Buy mengamati harga Rp 10.125 - Rp 10.150. Volume naik, MACD menguat. Target harga: Rp 10.650 Stoploss: Rp 10.000.

5. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

Rekomendasi: Buy mencermati harga Rp 3.390 - Rp 3.400. Bullish harami, trigger bullish. Target harga: Rp 3.600 Stoploss: Rp 3.250.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi