Simak rekomendasi Binaartha Sekuritas soal saham Grup Astra



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten yang tergabung dalam Grup Astra telah merilis laporan keuangan tahun 2018. Sebagian besar emiten Grup Astra melaporkan kenaikan laba bersih di 2018 dibandingkan tahun 2017.

Misal, PT United Tractors Tbk (UNTR) meraih laba bersih Rp 11,1 triliun atau naik 50% di 2018. Lalu, PT Bank Permata Tbk (BNLI) menorehkan laba bersih Rp 901,25 miliar atau naik 20%.

PT Astra International Tbk (ASII) yang merupakan induk suaah, membukukan laba bersih Rp 21,67 triliun atau naik 15% di tahun lalu. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) juga mencatat kenaikan laba bersih di 2018 sebesar 10,8% menjadi Rp 610,98 miliar.  Pun PT Astra Graphia Tbk (ASGR) mencatatkan laba bersih Rp 270,40 miliar atau naik 5,12% di 2018.


Sedangkan dua emiten Grup Astra lain yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Acset Indonusa Tbk (ACST) labanya turun di 2018. AALI hanya mampu mencatatkan laba sebesar Rp 1,44 triliun atau turun 25% dibandingkan tahun 2017. Kemudian laba bersih Acset Indonusa melorot 88% menjadi Rp 18,3 miliar di 2018.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menilai, sebagian besar saham dari Grup Astra layak untuk dikoleksi dalam jangka panjang. Selain karena meraih pencapaian positif di tahun 2018, beberapa diantaranya punya prospek cemerlang di tahun 2019.

“Beberapa masih dipengaruhi oleh sentimen positif, misalnya Astra International, United Tractors, dan Astra Agro Lestari,” kata dia ketika dihubungi oleh Kontan.co.id pada Rabu (27/2).

Lebih lanjut, Nafan bilang, Astra International punya prospek cemerlang lantaran adanya kebijakan uang muka alias down payment (DP) kendaraan bermotor sebesar 0% alias tanpa DP sama sekali. Kebijakan tersebut diprediksi akan mendongkrak penjualan berbagai merk kendaraan bermotor yang berada dibawah naungan Astra International.

Kemudian United Tractors juga memiliki prospek cemerlang lantaran harga komoditas batubara punya peluang kembali ke level US$ 100 per metrik ton setelah perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China mereda.

“Penjualan alat berat untuk pertambangan yang dikuasai United Tractors kemungkinan akan naik dan kita tahu bahwa United Tractors sejak akhir tahun lalu juga sudah menjadi pemilik tambang batubara di Martabe, Sumatera Utara,” ujar Nafan.

Lalu untuk Astra Agro Lestari, Nafan menilai, masih punya prospek walaupun saat ini harga crude palm oil (CPO) anjlok 3,41% selama sepekan terakhir. Dia bilang, sentimen positif bagi saham AALI berasal dari komitmen pemerintah terhadap kelangsungan program biodiesel di masa yang akan datang.

“Pemerintah punya komitmen cukup baik untuk program biodiesel yang saat ini masih di biodiesel B20. Itu akan jadi sentimen positif bagi saham-saham berbasis kelapa sawit seperti AALI ini. Harga CPO yang sedang turun saat ini itu hanya sentimen temporer karena adanya kelebihan produksi saja,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat