KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT PP Tbk (
PTPP) di tahun 2024 diproyeksi bakal tetap ditopang oleh proyek pemerintah. Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PTPP Agus Purbianto mengatakan, target kinerja PTPP di tahun depan masih dalam pembahasan. Hal tersebut menyangkut adanya Pemilu 2024 dan penyesuaian atas kinerja PTPP di tahun 2023. “Kami tidak menargetkan pendapatan terlalu tinggi, berkisar 5%-10% kenaikannya di tahun 2024,” kata Agus dalam konferensi pers usai RUPSLB, Rabu (13/12).
Direktur Utama PTPP Novel Arsyad mengatakan, PTPP tengah berkonsentrasi dengan proyek ongoing yang sudah didapatkan. Di tahun 2024, potensi proyek PTPP masih cukup besar berasal dari BUMN, APBN, dan swasta. “
Carry over kami di tahun 2024 masih cukup besar, sehingga yang kami lakukan adalah semuanya bisa diselesaikan dengan SDM yang ada,” paparnya.
Baca Juga: Dhony Rahajoe Resmi Gantikan Andi Gani Selaku Komisaris Utama PTPP Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora mengatakan, prospek PTPP akan baik di tahun 2024 jika presiden baru yang terpilih akan melanjutkan proyek pembangunan IKN. “Kinerja PTPP juga akan membaik jika suku bunga turun di tahun 2024, karena beban bunga PTPP bisa mengecil,” kata Andhika kepada Kontan.co.id, Selasa (12/12). Hingga kuartal III 2023, PTPP mencatatkan pendapatan sebesar Rp 12,22 triliun. Pendapatan PTPP turun 9,17% dari periode sama tahun lalu senilai Rp 13,46 triliun. Sementara, laba bersih PTPP mencapai Rp 239,72 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Raihan tersebut naik 69,9% dari laba bersih di periode sama tahun lalu sebesar Rp 141,02 miliar.
Baca Juga: Kinerja BUMN Karya Masih Tercekik Beban Tinggi Menurut Andhika, Sentimen penggerak kinerja PTPP adalah naiknya pendapatan dari segmen rekayasa, pengadaan, dan konstruksi atau
engineering, procurement, & construction (EPC). Segmen tersebut membukukan pendapatan Rp 1,38 triliun, meningkat 73,58% secara tahunan. “Kinerja PTPP di kuartal III juga ditopang dengan turunnya beban pokok pendapatan yang terkoreksi 9,77% secara tahunan menjadi Rp 10,5 triliun,” ungkap dia. Oleh karena itu, Andhika pun masih merekomendasikan
wait and see untuk saham PTPP. “Pergerakan harganya sedang
downtrend. Ada baiknya para investor
wait and see sampai ada
signal reversal,” paparnya. Analis Henan Putihrai Sekuritas, Jono Syafei melihat, kenaikan laba bersih PTPP hingga kuartal III lebih disebabkan oleh peningkatan laba untuk pemilik entitas induk lebih besar. “Sentimen penggerak kinerja PTPP antara lain dari proyek baru yang diperoleh dan juga rencana divestasi aset,” tutur Jono kepada Kontan.co.id, Rabu (13/12). Jono belum memberikan rekomendasi untuk PTPP.
Baca Juga: Kinerja Emiten BUMN Karya Masih Terpuruk, Begini Proyeksi Kinerjanya di Tahun 2024 Terkait divestasi aset, dalam RUPSLB PTPP hari ini, Direktur Strategi Korporasi dan HCM PT PP, Sinur Linda Gustina memaparkan, PTPP berencana untuk melakukan pelepasan aset (divestasi) senilai Rp 1,4 triliun tahun ini. Secara rinci, divestasi yang senilai Rp 1,4 triliun tersebut dilakukan pada anak usaha sekitar hampir Rp 1 triliun dan aset terafiliasi senilai Rp 450 miliar.
"Kami harapkan selesai tahun ini," ungkap Sinur. Pengamat Pasar Modal dan Founder WH Project, William Hartanto melihat, secara teknikal, saham PTPP sedang mengalami fase
strong downtrend. “Estimasi pelemahan menuju
support psikologis Rp 500 per saham. Rekomendasi masih
wait and see,” ujar William. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati