Simak rekomendasi MNC Sekuritas untuk saham ERAA, ESSA, EXCL, dan TINS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyusul penurunan bursa Asia pada awal perdagangan. Kamis (13/6) pukul 9.10 WIB, IHSG turun 9 poin atau 0,15% ke level 6.266,71.

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memproyeksikan IHSG berpeluang terkoreksi ke arah 6.210 – 6.150. Pada perdagangan hari ini investor dapat mencermati emiten seperti ERAA, ESSA, EXCL, dan TINS.

“PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA, anggota indeks Kompas100 ini) diperkirakan berada pada level 1.200 yang selanjutnya akan berpotensi menguat kembali,” jelasnya.


Sebelumnya ERAA membukukan penjualan yang turun 13,79% yoy dari Rp 8,28 triliun pada Kuartal I 2018 menjadi Rp 7,12 triliun. ERAA akan gencar ekspansi untuk memperbaiki kinerjanya di kuartal II 2019.

Rencananya pada akhir tahun ini akan membuka 300 gerai dan menjajaki kota di sekitar pulau Jawa.

Selain itu momentum idul fitri kemarin juga memberikan katalis positif bagi kinerja perusahaan untuk memperbaiki penjualan di kuartal selanjutnya dan pencapaian targetnya di akhir tahun.

Herditya merekomendasikan ERAA buy on weakness di target harga Rp 1.400-1.550.

Adapun emiten seperti PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA, anggota indeks Kompas100 ini) mencatatkan kinerja yang cemerlang di kuartal I tahun ini.

Pendapatannya melonjak 227,54% year on year (yoy) menjadi US$ 58,06 juta. Adapun kinerjanya sepanjang tahun ini akan baik seiring penjualan elpiji dan ammonia.

Hingga kuartal I 2019 ESSA sudah memproduksi sebanyak 200.000 metrik ton ammonia. Utilisasi pabriknya juga sudah mencapai 116%. Kini ESSA juga melebarkan sayapnya hingga ke pasar Asia seperti ke Jepang, Korea, Taiwan, dan China.

Herditya memperkirakan posisi ESSA akan memmbentuk wave (ii) di mana berpotensi terkoreksi lebih dahulu ke level minimal 300. “Selanjutnya ESSA berpotensi menguat kembali,” ujarnya.

Herditya merekomendasikan ESSA buy on weakness di target harga Rp 330- Rp 350.

Adapun PT XL Axiata Tbk (EXCL, anggota indeks Kompas100 ini) sahamnya diperkirakan terkoreksi minimal ke level 2.610 terlebih dahulu.

Herditya merekomendasikan untuk jual EXCL di rentang 2.890 – 2.940

Secara fundamental menarik untuk dicermati karena EXCL berupaya memperbaiki jaringannya dengan menginvestasikan capex sebesar Rp 2,48 triliun transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan peningkatan lalu lintas data di seluruh jaringannya.

Emiten terakhir yang dapat dicermati hari ini adalah saham pelat merah PT Timah Tbk (TINS, anggota indeks Kompas100 ini) yang berpotensi terkoreksi dengan target koreksi minimal di 975.

Hingga akhir Maret 2019 TINS mencatatkan kinerja yang baik. Pendapatannya melonjak 108,19% year on year (yoy) menjadi Rp 4,23 triliun. Laba bersihnya juga melonjak hingga 452,30% menjadi Rp 301,27 miliar.

Penjualan TINS masih didominasi domestik. Namun investor juga harus melihat keadaan harga timah saat ini tertekan akibat perang dagang AS dan China. “TINS sell on strength di rentang 1.170 – 1.240,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto