Simak rekomendasi OSO Sekuritas bagi rencana IPO tiga perusahaan di semester I 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di semester pertama 2019 ini, ada tiga perusahaan yang siap melenggang ke Bursa Efek Indonesia (BEI). Ketiganya adalah PT Arkha Jayanti Persada, PT Wahana Interfood Nusantara dan PT Pelabuhan Tanjung Priok.

PT Arkha Jayanti Persada menawarkan sebanyak-banyaknya 500 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 100 per saham atau setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan setelah penawaran umum.

Adapun, harga yang ditawarkan sebesar Rp 275-Rp 300 per saham sehingga target dana IPO sekitar Rp 137,5 miliar hingga Rp 150 miliar.


Seluruh dana yang diperoleh dari penawaran umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sebesar 70% akan digunakan untuk modal kerja berupa bahan baku dan bahan pembantu. Sementara itu, 30% lainnya akan digunakan untuk pembayaran hutang bank dan hutang kepada supplier. Penjamin pelaksana emisi efek yakni PT UOB Kay Hian Sekuritas.

Kemudian untuk PT Wahana Interfood Nusantara bakal melepas sebanyak-banyaknya 168 juta saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham yang dilepas ini setara dengan 33,07% dari modal ditempatkan dan disetor penuh Wahana Interfood. 

Kisaran harga penawaran Rp 178 hingga Rp 198 per saham. Dengan demikian, calon emiten ini berpotensi mengumpulkan dana IPO Rp 29,90 miliar sampai Rp 33,26 miliar.

Pada saat yang bersamaan, Wahana Interfood juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 56 juta waran seri I yang menyertai saham baru atau setara dengan 16,47% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh. 

Waran seri I ini diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Dari dana tersebut setelah dikurangi biaya emisi efek bakal dipakai sekitar 23,03% untuk mengakuisisi tanah. Kemudian sekitar 61,16% akan digunakan sebagai pembayaran uang muka pembelian tiga unit mesin baru untuk produksi.

Lalu sekitar 15,81% sisanya akan digunakan sebagai pembayaran uang muka kepada kontraktor untuk membangun bangunan pabrik di atas tanah yang berlokasi di Jalan Raya Parakan Muncang - Tanjungsari, Desa Mekarbakti, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 

Ada pula PT Pelabuhan Tanjung Priok yang berencana akan melepas 30% saham pada saat IPO Mei mendatang, dengan target raihan dana senilai Rp 450 miliar.

Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas mengatakan, untuk IPO PT Arkha Jayanti Persada dan PT Wahana Interfood Nusantara diperkirakan akan banyak diminati. 

"Alasannya karena prospek kinerja diproyeksikan akan membaik ke depan dengan target perusahaan yg gencar melakukan ekspansi. Kemudian jadwal listingnya juga menjadi salah satu alasan bagi investor tertarik karena dilakukan saat indeks dalam menguat," ujarnya, Rabu (20/2).

Sukarno juga bilang, untuk PT Arkha Jayanti Persada PE Estimasi 2019 di kisaran 7,1.kali – 16,4 kali. "Sedangkan PE industri sekarang di 13,3 kali dan PE Sektor 16 kali," tambah dia.

Sedangkan untuk IPO PT Pelabuhan Tanjung Priok, ia bilang kurang menarik. Sukarno beralasan bahwa kalau dibandingkan kedua calon emiten lainnya, momen listing anak usaha Pelindo ini yang dilakukan pada bulan Mei kurang tepat karena mengikuti pergerakan market. 

"Soalnya pada bulan Mei menjadi kebiasaan waktunya investor melakukan aksi ambil untung," paparnya.

Selanjutnya, ia menilai IPO PT Wahana Interfood Nusantara paling menarik karena harga penawarannya lebih kecil dari yang lainnya. 

"Selain itu, target dana dan rencana ekspansinya ke depan juga cukup menarik. Untuk kinerjanya sendiri forward PE Estimasi 2021 di kisaran 8,2 kali – 9,1 kali masih di bawah PE industri di 27 kali," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi