JAKARTA. Setelah mendapat tekanan dari menumpuknya kredit macet di tahun lalu, tahun ini PT Bank Permata Tbk (BNLI) mulai berbenah. Perusahaan milik Grup Astra ini fokus memperbaiki kualitas kreditnya. Setidaknya, dampak perbaikan kinerja sudah mulai tercermin dari laporan keuangan kuartal I-2017 lalu, yang berhasil mendulang laba bersih Rp 453 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, BNLI masih mencetak rugi bersih Rp 376 miliar. Kinerja kinclong ini tak lepas dari upaya BNLI melakukan restrukturisasi, mempercepat pemulihan kredit dan menjual sebagian aset kredit bermasalah. Alhasil, rasio non performing loan (NPL) kotor BNLI pun menjadi 6,4% per 31 Maret 2017, turun dari 8,8% di akhir 2016.
Simak rekomendasi para analis untuk saham BNLI
JAKARTA. Setelah mendapat tekanan dari menumpuknya kredit macet di tahun lalu, tahun ini PT Bank Permata Tbk (BNLI) mulai berbenah. Perusahaan milik Grup Astra ini fokus memperbaiki kualitas kreditnya. Setidaknya, dampak perbaikan kinerja sudah mulai tercermin dari laporan keuangan kuartal I-2017 lalu, yang berhasil mendulang laba bersih Rp 453 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, BNLI masih mencetak rugi bersih Rp 376 miliar. Kinerja kinclong ini tak lepas dari upaya BNLI melakukan restrukturisasi, mempercepat pemulihan kredit dan menjual sebagian aset kredit bermasalah. Alhasil, rasio non performing loan (NPL) kotor BNLI pun menjadi 6,4% per 31 Maret 2017, turun dari 8,8% di akhir 2016.