Simak rekomendasi para analis untuk saham MPPA



JAKARTA. Kinerja PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) diprediksi cukup sulit tahun ini. Ditambah dengan adanya persaingan yang cukup ketat di pasar supermarket dengan hadirnya Trans Mart.

Analis NH Korindo Arnold Sampeliling mengatakan secara fundamental MPPA saat ini memang dalam posisi sulit. Dimana ekspansinya yang cukup terlambat dibandingkan kompetitor sehingga kini pasar dari Hypermart semakin tergerus.

“Bisnisnya sedang belum bagus, ekspansi kurang cepat dibanding Transmart yang baru mendapatkan injeksi dana dari Singapura,” katanya kepada KONTAN, Kamis (9/2).


Belum lagi pasar Hypermart juga tergerus dengan perkembangan minimarket. Secara grocery masyarakat sekarang banyak yang membeli di minimarket.

Apalagi Hypermart memberikan kontribusi terbesar ke pendapatan mencapai 75,2%. Jadi menurut Arnold dengan pertumbuhan yang semakin sulit, langkah wajar jika pemegang saham ingin melakukan divestasi.

Tapi dia melihat satu katalis positif MPPA tahun ini adalah dari manajemen penyimpanan perusahaan. Kemungkinan tahun ini perusahaan bisa memotong hari penyimpanan mencapai 86 hari dibandingkan tahun lalu yang mencapai 94 hari. Sehingga akan mengurangi pembelian barang serta diskon produk karena tidak laku.

Walaupun isu divestasi sempat meningkatkan harga saham MPPA cukup signifikan. Tapi Arnold masih merekomendasikan saham MPPA hold di target harga Rp 1.475 per saham karena isu tersebut belum bisa menjadi basis yang solid dalam menentukan harga saham. Melihat belum ada keputusan resmi dari manajemen dan fundamental MPPA sedang sulit.

Sementara Analis Samuel Sekuritas Marlene Tanumihardja melihat keseriusan manajemen untuk meningkatkan performa bisnis dengan remodel 40 gerai, dan remerchandise 50 toko untuk jangka waktu 2016-2020.

Selain itu MPPA juga fokus dalam pembangunan business intelligence system, investasi pada training dan development, efisiensi pada biaya operasional serta ekspansi jaringan logistic. Sehingga dia merekomendasikan buy saham MPPA di target harga Rp 2.445 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto