JAKARTA. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (
ACES) memperkuat posisi pasarnya. Perusahaan ini berencana membuka 10 hingga 15 gerai baru tahun ini. Untuk merealisasikan hal itu,
ACES telah menganggarkan belanja modal Rp 300 miliar dari kas internal. Analis Mandiri Sekuritas Matthew Wibowo memprediksi,
ACES tetap agresif berekspansi. "Kalau dilihat dari
historical perusahaan memang di setiap tahunnya selalu membuka paling tidak 10-15 gerai baru," katanya saat dihubungi KONTAN, Rabu (18/2). Hal ini dilakukan guna menjaga pangsa pasarnya. Menurut perhitungan Matthew, kini
ACES memiliki pangsa pasar terbesar, leboh dari 50% dibandingkan para pesaingnya. Ia juga menilai langkah ekspansi ini cukup bagus dalam jangka panjang karena dapat mengerek pendapatan dan laba bersih perusahaan.
Kendati demikian, dalam jangka pendek ada resiko yang kurang baik bagi kinerja
ACES. "Dalam 1-2 tahun ke depan kami memproyeksikan, pertumbuhan
same store sales growth (SSSG) akan melambat sekitar 5-7%," terangnya. Hal yang sama juga diutarakan oleh Anindya Saraswati, Analis Danareksa Sekuritas. Dalam risetnya pada 23 Januari 2015 ia mengungkapkan, penurunan kinerja penjualan karena kanibalisasi antara toko baru dengan toko yang sudah ada. Anindya pun mencatat SSSG
ACES sepanjang 2014 hanya mencapai 3,1%. Namun begiru ia mencatat di tahun lalu penjualan kotor perusahaan masih mengalami pertumbuhan. Terhitung tahun lalu penjualan kotor
ACES Rp 4,45 triliun atau naik 15,7% di 2013 yang sebesar Rp 3,85 triliun. Bulan Desember pun menjadi bulan yang paling besar untuk menyumbang pendapatan secara keseluruhan. Pasalnya di bulan tersebut penjualan kotor
ACES mencapai Rp 432 miliar. Meski mengalami pertumbuhan, hasil tersebut dinilai Anindya masih di bawah harapan. "Hasil itu masih mengecewakan karena jumlahnya masih rendah dibandingkan rata-rata pendapatan secara
historical perusahaan," tulisnya. Kendati demikian, Matthew menilai prospek
ACES di tahun ini masih cukup baik. Hal ini sejalan dengan keadaan makro Indonesia yang telah membaik dibandingkan tahun lalu. "Apalagi tahun ini harga bahan bakar minyak (BBM) turun, ini bisa berimbas pada daya beli masyarakat yang naik," jelasnya. Dari sisi persaingan, para analis juga cenderung tak terlalu khawatir. Sebut saja, hadirnya pemain baru asal Swedia, IKEA yang membuka gerai pertamanya di Alam Sutera. Matthew bilang, hal ini tak terlalu berpengaruh karena
ACES juga memiliki gerai di kawasan yang sama. "Sebut saja yang berada di Living World, di sana merupakan gerai
ACES yang terbesar," ucapnya.
Ia juga menambahkan, berdasarkan cakupan pasar juga berbeda. Menurutnya, cakupan
ACES sudah keseluruh Indonesia sedangkan IKEA hanya baru di satu kawasan saja. Dengan begitu di tahun ini Anindya memperkirakan pendapatan
ACES akan mencapai Rp 5,27 triliun atau naik dari target tahun lalu Rp 4,54 triliun. Untuk labanya akan setidaknya akan mengantongi Rp 530 di tahun lalu dan Rp 615 di tahun ini. Analis Samuel Sekuritas Tiesha Narandha Putri memperkirakan di tahun ini perseroan akan mengalami pertumbuhan pendapatan menjadi Rp 5,17 triliun naik dari tahun lalu Rp 4,52 triliun. Sedangkan proyeksi labanya sebesar Rp 520 miliar di tahun lalu dan Rp 580 di tahun ini. Rabu (18/2) harga saham
ACES stagnan di level Rp 765 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Uji Agung Santosa