KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja keuangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (
ADRO) mengalami tekanan sepanjang periode Januari-September 2023, yang tercermin dari Pendapatan dan laba bersihnya yang kompak merosot. Emiten batubara besutan Garibaldi "Boy" Thohir ini meraih laba bersih sebesar US$ 1,21 miliar hingga September 2023. Laba bersih ADRO mengalami penurunan 36,31% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$ 1,90 miliar Dari sisi topline, ADRO meraup pendapatan usaha sebesar US$ 4,98 miliar hingga September 2023. Realisasi ini menurun 15,73% dibandingkan pendapatan September 2022 sebesar US$ 5,91 miliar.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menilai, pendapatan kumulatif ADRO sepanjang Sembilan bulan pertama 2023 sejalan dengan estimasi yang dipasang oleh Mirae Asset, yang mewakili 76% dari estimasi.
Baca Juga: Laba Bersih Adaro Energy (ADRO) Turun 36% Jadi Rp 19,36 Triliun per Kuartal III-2023 Pada Januari-September 2023, ADRO mencatat EBITDA sebesar US$ 1,84 miliar atau terkoreksi 48,8% secara
year-on-year (YoY), dengan margin EBITDA sebesar 36,9%. Raihan ini masih sejalan dengan estimasi konsensus yang mencerminkan 76,3% dari estimasi. Berkaca pada kinerja terakhir, Mirae Asset merevisi proyeksi kinerja keuangan ADRO. Pendapatan ADRO untuk tahun ini dipangkas 0,8% dari proyeksi sebelumnya menjadi US$ 6,5 miliar, dengan laba bersih dinaikkan 6,1% menjadi US$ 1,55 miliar. Sedangkan untuk tahun depan, Rizkia merevisi proyeksi kinerja ADRO dengan menaikkan estimasi pendapatan sebesar 16,7% menjadi US$ 5,07 miliar seiring dengan estimasi harga jual atau
average selling price (ASP) dan volume penjualan yang lebih tinggi sekitar 8%. Dengan menyesuaikan asumsi biaya tunai, terutama untuk mencerminkan penyesuaian tarif royalti setelah berlakunya izin usaha pertambangan khusus sebagai kelanjutan operasi kontrak/perjanjian (IUPK-KOP), Mirae Asset menaikkan perkiraan laba bersih ADRO tahun depan sebesar 18,3% menjadi US$ 993 juta.
Mirae Asset menyematkan rekomendasi
hold untuk saham ADRO dengan target harga yang lebih rendah dari sebelumnya Rp 2.795 menjadi Rp 2.380 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari