KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan harga Crude Palm Oil (CPO) alias minyak sawit mentah menjadi tantangan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) di tahun ini. Meningkatnya permintaan CPO domestik diharapkan bisa mengimbangi lesunya harga tersebut. Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Muhammad Nafan Aji mencermati bahwa permintaan CPO dari dalam negeri tengah berada di dalam tren positif. Hal tersebut seiring pemulihan daya beli masyarakat dan adanya momentum ramadan hingga Lebaran. Dalam jangka pendek, konsumsi minyak sawit mentah bakal meningkat selama periode puasa dan Lebaran. Kebutuhan CPO juga akan meningkat karena adanya program B35 di tahun ini. Penerapan B35 yang meningkatkan kandungan CPO menjadi sebesar 35% untuk bahan bakar biodiesel bakal menyedot pasokan. Adanya peningkatan kebutuhan biodiosel dari B30 ke B35 tersebut artinya porsi CPO yang dibutuhkan juga turut meningkat.
“Jika program B35 bisa berjalan lancar dan bisa dieksekusi kan secara efektif, maka ini bisa mempengaruhi peningkatan konsumsi CPO dalam negeri,” ujar Nafan kepada Kontan.co.id, Senin (27/3). Analis Ciptadana Sekuritas Yasmin Soulisa menambahkan, selain pencampuran biodiesel yang lebih tinggi, dua perayaan yang jatuh pada kuartal pertama 2023 yakni Tahun Baru Imlek dan Bulan Puasa juga secara musiman meningkatkan konsumsi minyak sawit. Baca Juga: Implementasi B35 Mulai Februari 2023, Saham AALI dan LSIP Dijagokan Analis Yasmin memperkirakan harga CPO global rata-rata RM 5.200 per ton pada tahun ini. Prediksi harga CPO tersebut tumbuh tipis sebesar 1,5% YoY lantaran tingkat persediaan yang lebih tinggi di awal tahun. Hanya saja, stok penutupan minyak sawit Malaysia mencapai 2,27 juta ton pada Januari 2023 atau naik signifikan 46,1% YoY dan naik 3,3% secara bulanan (MoM). Hal ini menekan optimisme kenaikan harga CPO lebih lanjut. Untuk memangkas persediaan yang tinggi, Indonesia sendiri meningkatkan kewajiban pencampuran biodiesel sebesar 5% atau B35 tahun ini. Pemerintah telah mengalokasikan 13.148.594 kiloliter biodiesel untuk periode Januari-Desember 2023, meningkat hampir 3 juta KL dibandingkan alokasi tahun 2022. Ciptadana Sekuritas memperkirakan pendapatan AALI tahun ini mencapai Rp 24,79 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 1,76 triliun. Sedangkan di 2024 diperkirakan pendapatan Astra Agro mencapai Rp 26,19 triliun dan laba bersih Rp 1,84 triliun. Di sepanjang tahun lalu, emiten Grup Astra ini membukukan pendapatan sebesar Rp 21,82 triliun. Pendapatan AALI turun 10,25% dibandingkan dengan 2021 yang sebesar Rp 24,32 triliun. Sementara laba bersih Astra Agro sebesar Rp 1,72 triliun tahun lalu atau turun 12,41% dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 1,97 triliun.
AALI Chart by TradingView