Simak Rekomendasi Saham BBCA, ADRO, dan ASII untuk Selasa (1/3)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 70,35 poin atau 1,03% ke level 6.888,17 pada Jumat (25/2).

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, kenaikan IHSG di perdagangan terakhir pekan lalu terdorong aksi bargain hunting setelah pelemahan yang cukup signifikan sebelumnya. Penguatan juga didorong oleh kenaikan harga komoditas setelah perang Rusia-Ukraina yang memanas.

Untuk perdagangan di awal Maret 2022, dia memperkirakan IHSG akan melanjutkan penguatan. IHSG akan bergerak dengan level support 6.838 hingga 6.789. Sementara level resistance di 6.920 hingga 6.953. 


Baca Juga: Akibat Invasi Rusia, Harga Minyak Melonjak

"Secara teknikal candlestick membentuk formasi bullish harami yang mengindikasikan potensi penguatan," ujar Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (25/2). 

Dia mencermati, pergerakan masih akan dibayangi oleh ketegangan perang antara Rusia-Ukraina. Selain itu, kenaikan harga komoditas juga akan mendongkrak penguatan pasar saham. Sementara, investor masih akan khawatir terhadap kenaikan kasus Covid-19 dalam negeri. 

Baca Juga: Wall Street Tertekan di Perdagangan Terakhir Februari

Di tengah pergerakan IHSG yang diprediksi melanjutkan penguatan di awal Maret, saham-saham ini bisa dicermati: 

1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

BBCA mengalami koreksi dan kembali ke rentang tren konsolidasi. Investor bisa masuk di harga Rp 7.950-Rp 8.050 per saham. Stop loss di Rp 7.900 per saham. Sementara itu, target harganya berada di Rp 8.200-Rp 8.300 per saham. 

2. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)

ADRO mengalami koreksi setelah breakout resistance namun masih bertahan di atas level support. Analis menyarankan masuk di harga Rp 2.420-Rp 2.470 per saham. Stop loss di Rp 2.400 per saham. Adapun target harganya berada di Rp 2.550-Rp 2.600 per saham. 

3. PT Astra International Tbk (ASII)

ASII candlestick membentuk higher high dan higher low dengan stochastic melebar setelah membentuk golden cross mengindikasikan potensi penguatan. Investor bisa masuk di harga Rp 5.650-Rp 5.725 per saham. Stop loss di Rp 5.600 per saham. Target harga di Rp 5.850-Rp 5.950 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati