Simak Rekomendasi Saham BMRI, INCO, ULTJ, MDKA dan BDMN untuk Kamis (14/3)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53% ke level 7.421 di akhir perdagangan Rabu (13/3). IHSG sempat menembus level tertinggi (all time high) pada area 7.441,61.

Head of Research Mega Capital Sekuritas (InvestasiKu) Cheril Tanuwijaya mengamati penguatan IHSG ditopang oleh penguatan harga komoditas logam dasar seperti nikel, timah, emas serta komoditas Crude Palm Oil (CPO). Secara sektoral, sektor saham bahan baku memimpin penguatan secara signifikan hingga 2.61%.

Dari faktor global, bursa Amerika Serikat (AS) dan Asia mengalami koreksi, sedangkan bursa Eropa menguat. Bursa AS berbalik arah setelah mayoritas indeksnya mencetak rekor tertinggi dalam beberapa hari terakhir. 


Pelaku pasar mencermati perkembangan kampanye di AS dan kebijakan calon presiden terkait sikap AS terhadap konflik geopolitik di Timur Tengah. Indeks teknologi Nasdaq terkoreksi paling signifikan dibandingkan indeks utama AS lainnya dengan dibebani oleh pelemahan saham Tesla setelah Wells Fargo merevisi turun outlooknya dari netral ke underweight. 

Baca Juga: IHSG Berpotensi Uji Resistance di 7.600, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini (14/3)

Dari Asia, optimisme pelaku pasar pudar terhadap target PDB Tiongkok di level 5% setelah krisis sektor properti menunjukan perkembangan negatif. Pasalnya, pengembang properti terbesar Tiongkok “Country Garden” masih belum melakukan pembayaran kupon obligasi senilai 96 juta yuan yang jatuh tempo 12 Maret 2024.

Meski demikian, secara ketentuan masih tersedia 30 hari masa tenggang sebelum resmi dinyatakan gagal bayar. Hal ini membuat pelaku pasar di Asia khawatir mengingat sebelumnya “Country Garden” digugat oleh Pengadilan Hongkong untuk melikuidasi aset-asetnya di luar negeri.

Secara teknikal, IHSG masih berada di dalam strong uptrend dengan potensi penguatan lanjutan ke resistance area 7.450 selama support area 7.390 mampu dipertahankan. Cheril memprediksi support IHSG ada di 7.390, 7.320 dan 7.300, sedangkan resistance ada di area 7.450, 7.470 dan 7.500.

Berikut rekomendasi saham pilihan yang menarik dicermati untuk perdagangan Kamis (14/3):

1. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

BMRI masih bergerak dalam uptrend dengan potensi penguatan ke area harmonic resistance ketika berhasil menembus area resistance terdekat. Hal ini didukung oleh kenaikan volume dan stochastic yang menguat di area netral.

Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 7.200 - Rp 7.275 Take Profit: Rp 7.450 - Rp 7.650 Stop Loss: Rp 7.100.

2. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

INCO telah valid menembus resistance dari downtrend channel dengan adanya kenaikan volume sehingga harga berpeluang melanjutkan kenaikan didukung stochastic yang melakukan bullish crossover.

Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 4.200 - Rp 4.300 Take Profit: Rp 4.450 - Rp 4.550 Stop Loss: Rp 4.020.

3. PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ)

ULTJ sedang rebound dari area support lower bullish channel dengan volume yang meningkat signifikan sehingga harga berpotensi menguat ke area resistance upper channel yang didukung oleh stochastic yang menguat.

Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 1.720 - Rp 1.750 Take Profit: Rp 1.790 - Rp 1.830 Stop Loss: Rp 1.690.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Enam Saham Berikut untuk Trading Kamis (14/3)

4. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

MDKA sedang membentuk doji candle dan berpotensi melanjutkan kenaikan dalam pola X-A-B fibonacci internal retracement untuk mengejar target terdekat dimana hal ini didukung oleh stochastic yang sedang menguat ke area overbought

Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 2.370 - Rp 2.420 Take Profit: Rp 2.500 - Rp 2.600 Stop Loss: Rp 2.320.

5. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN)

BDMN sedang membentuk pola Ascending Triangle dan berpotensi melanjutkan kenaikannya dimana hal ini didukung oleh kenaikan volume dan stochastic yang melakukan golden cross.

Rekomendasi: Buy Entry Level: Rp 2.920 - Rp 2.980 Take Profit: Rp 3.020 - Rp 3.100 Stop Loss: Rp 2.880.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi