KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jika diibaratkan bahwa industri teknologi Indonesia adalah dunia dalam cerita fantasi permainan survival, The Hunger Games, diyakini PT Bukalapak.com Tbk (
BUKA) akan menjadi pemenangnya. Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan menjelaskan, hal itu seiring dengan keberhasilan bisnis Mitranya yang akhirnya turut mendongkrak pendapatan BUKA sebesar Rp 903 miliar di semester I-2022. Asal tahu saja, realisasi itu melonjak 105% secara tahunan dengan
take rate 2,47% di kuartal II 2022. Samuel Sekuritas menambahkan, BUKA masih akan terus meningkatkan
take rate-nya di sisa tahun ini. Terlebih dengan kesuksesan bisnis Mitranya dan
specialty store yang akan diluncurkan pada semester II 2022.
"Kami meyakini
take rate BUKA masih dapat meningkat lebih jauh, mengingat penetrasinya ke sektor UMKM dan
cross pollination antara bisnis marketplace dan bisnis Mitra BUKA," tulisnya dalam riset, Senin (22/8).
Baca Juga: Dua Jagoan Saham Teknologi GOTO dan BUKA, Mana yang Lebih Menarik? Terkait
total processing value (TPV) atau total transaksi yang benar-benar terjadi, BUKA mencetak TPV sebesar Rp 36,5 triliun, tumbuh 24% secara tahunan yang diperkirakan masih akan tumbuh lebih jauh di semester kedua. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya transaksi dari bisnis Mitra. "Kami memproyeksikan bahwa BUKA akan mencetak TPV sebesar Rp 104 triliun pada semester kedua dan didukung dengan
take rate yang tinggi. Alhasil, BUKA akan meraup pendapatan sebesar Rp 1,1 triliun di periode yang sama," kata riset Samuel Sekuritas. Saat ini, sekitar 14 juta UMKM telah menjadi bagian dari bisnis Mitra BUKA. Namun, masih ada sekitar 64 juta UMKM di Indonesia yang belum bergabung. Angka ini menunjukkan bahwa bisnis Mitra masih memiliki ruang yang besar untuk berkembang. Samuel Sekuritas meyakini bisnis Mitra BUKA akan lebih matang di tahun 2023. Dengan demikian, biaya S&M yang dibutuhkan akan lebih sedikit yang tentunya akan membantu meningkatkan margin kontribusi BUKA dan membawa BUKA makin dekat menuju profitabilitas.
"Kami memproyeksikan BUKA akan membukukan margin kontribusi positif sebesar Rp 711 miliar di 2023, diikuti dengan laba bersih sebesar Rp 881 miliar di tahun berikutnya," paparnya. Samuel Sekuritas pun mempertahankan rating buy dengan target harga Rp 400. Adapun pada perdagangan Jumat (26/8), harga saham BUKA ditutuup melemah 1,86% ke Rp 316 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari