KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami penurunan sepanjang tahun lalu. Emiten tambang batubara ini membukukan pendapatan Rp 17,32 triliun, menurun 20,48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 21,79 triliun. Sementara dari sisi bottom line, emiten pelat merah ini mencatat laba bersih Rp 2,39 triliun. Raihan ini menyusut 41,17% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 4,06 triliun. Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Maryoki Pajri Alhusnah menyebut, realisasi laba dan pendapatan PTBA tahun 2020 masih di bawah ekspektasi yang dipasang dirinya. Misalnya pendapatan PTBA yang 2,7% di bawah ekspektasi dan laba bersih yang juga di bawah ekspektasi. Padahal, NH Korindo Sekuritas memproyeksikan laba bersih PTBA akan mencapai Rp 2,8 triliun di tahun lalu.
PTBA Chart by TradingView Prospek konstituen indeks Kompas100 ini juga ditunjang dengan beberapa proyek hilirisasi dan diversifikasi yang sedang dilakukan PTBA, yang nantinya akan menjadi pendukung kinerjanya jika proyek tersebut dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan jadwalnya. Adapun dengan melihat kondisi keuangan PTBA tahun 2020 yang menurun , Maryoki berkekspektasi bahwa dividend payout ratio (DPR) PTBA akan menurun dari tahun 2019. Meski demikian, pesona PTBA masih menarik dalam jangka panjang. Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) terus menggenjot hilirisasi dan diversifikasi bisnis “Secara jangka panjang, PTBA ini menurut saya masih menarik. Dimana jika proyek-proyek berjalan dengan baik dan terlaksana sesuai jadwal maka akan menjadi pendukung kinerja PTBA, di samping harga jual retata atau average selling price (ASP) yang tahun ini akan naik dibanding tahun lalu,” ujar Maryoki kepada Kontan.co.id, Jumat (12/3). Maryoki menyematkan rekomendasi overweight saham PTBA dengan target harga Rp 3.030. Pada perdagangan hari ini, saham PTBA menguat 5% ke level Rp 2.730. Editor: Tendi Mahadi