Simak Rekomendasi Saham Bumi Resources (BUMI) dari Analis Berikut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan kenaikan produksi batubara dari 35,4 MT menjadi 37,7 metrik ton (MT) di semester I-2024. 

Corporate Secretary PT Bumi Resources Tbk (BUMI) Dileep Srivastava mengatakan, kenaikan produksi di semester I 2024 didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah tambang PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Sayangnya dari sisi harga, selama paruh pertama tahun 2024, harga batubara justru turun menjadi US$75,2 per ton. Padahal pada periode sama tahun lalu, realisasi harga batubara masih berada di kisaran US$ 93,2 per ton. 


“Ini sejalan dengan tren penurunan harga batubara dunia,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Selasa (20/8).

Baca Juga: Laba Bersih Tumbuh 3,76%, Begini Rekomendasi Saham BUMI di Semester II 2024

Alhasil, pendapatan BUMI pun tertekan di semester I 2024. BUMI mencatatkan pendapatan US$ 595,84 juta. Ini turun 32,76% secara tahunan alias year on year (yoy) dari US$ 886,27 juta.

Meskipun pendapatan turun tetapi BUMI mencatatakan kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sekitar 3,76% pada semester I 2024. Laba bersihnya naik dari US$ 81,82 juta menjadi US$ 84,91 juta.

Kenaikan laba terbantu oleh sejumlah faktor. Pertama, beban pokok pendapatan di semester I 2024 berhasil turun ke US$ 542,09 juta. Pada periode sama tahun lalu, beban pokok pendapatan sebesar US$ 777,61 juta.

Kedua, BUMI berhasil membalikkan rugi selisih kurs sebesar US$ 4,79 juta di akhir Juni 2023 menjadi laba selisih kurs US$ 11 juta di akhir Juni 2024.

Selain itu, beban pajak penghasilan sebesar US$ 16,45 juta di akhir Juni 2023 juga tercatat berbalik menjadi manfaat pajak penghasilan sebesar US$ 31,31 juta di akhir Juni 2024.

Director Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada melihat, penurunan pendapatan BUMI di semester I 2024 disebabkan oleh harga jual rata-rata atau average selling price (ASP) batubara perseroan yang terkoreksi 19% di periode ini.

“Beban pokok pendapatan BUMI juga turun di semester I. Dengan penurunan ini, maka BUMI dapat mencatatkan adanya kenaikan laba,” ujarnya kepada Kontan, Senin (19/8).

Di semester II, kinerja BUMI masih akan dipengaruhi kondisi pasar batubara. Jika diasumsikan di semester II nanti akan ada musim dingin yang mendorong peningkatan kebutuhan akan sumber bahan bakar, maka bisa jadi kebutuhan batubara akan meningkat.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Lapis Kedua Unggulan dari Analis Berikut

“BUMI dapat mengambil peran dari peningkatan permintaan batubara tersebut. Namun demikian, cermati juga kondisi global lain yang dapat mempengaruhi pergerakan dari pasar komoditas batubara,” paparnya.

Dengan asumsi kinerja dari BUMI dapat dipertahankan kenaikannya, maka diharapkan bisa berimbas positif pada pergerakan harga sahamnya.

Reza merekomendasikan beli untuk BUMI dengan target harga Rp 105 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi