KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 28,97 poin atau 0,42% ke level 6.809,26 pada Jumat pekan lalu (10/11). Hanya saja dalam sepekan IHSG masih menguat 0,30%. Secara teknikal,
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Rio Febrian mengatakan, IHSG melemah di bawah MA5 (6.834) pada perdagangan akhir pekan lalu. “Pelemahan ini didukung dengan kecenderungan penurunan Stochastic RSI dari
overbought area,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (10/11). Ia memperkirakan, di pekan ini pergerakan IHSG akan didorong sentimen global dan domestik. Dari China, ada rilis data pinjaman baru yang diperkirakan turun menjadi CNY 665 miliar pada Oktober 2023. Hal ini menyusul deflasi indeks harga konsumen (IHK) di China yang sebesar 0,2% secara tahunan di bulan Oktober 2023.
Baca Juga: IHSG Menguat 0,30% Dalam Sepekan, Berikut Sentimen Penggeraknya “Kondisi ini membangun ekspektasi perbaikan ekonomi di China yang akan relatif terbatas di sisa tahun 2023,” ungkapnya. Amerika Serikat (AS) dan Inggris akan merilis data inflasi bulan Oktober 2023 pada Selasa (14/11) dan Rabu (15/11) pekan depan. “Realisasi inflasi tersebut berpotensi menentukan arah kebijakan dari bank sentral dari masing-masing negara di sisa tahun 2023,” paparnya. Dari domestik, data Neraca Perdagangan Indonesia (NPI) ekspor dan impor Indonesia akan dirilis Rabu (15/11) nanti. Surplus NPI diperkirakan turun ke US$ 3,3 miliar pada bulan Oktober 2023. “Sementara, perlambatan ekspor dan impor mulai terbatas ke 15,6% YoY dan 8,7% secara tahunan di bulan Oktober 2023,” tuturnya.
Baca Juga: IHSG melemah 0,42% ke 6.809 Pada Jumat (10/11), BRPT, EXCL, TPIA Top Gainers LQ45 Rio memproyeksikan, IHSG akan bergerak ke level
resistance 6.850 dan
support 6.750, dengan
pivot 6.800.
Untuk saham rekomendasi pada Senin (13/11), Rio mengatakan, pasar dapat mencermati saham dengan peluang
rebound dan
rebound lanjutan, seperti
ADRO,
BBTM,
SIDO,
EXCL,
BIRD dan
SCMA.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat