KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) melemah sebesar 1,10% atau 76,9 poin ke level 6.897,95 pada akhir perdagangan Jumat, 7 Juni 2024. Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus menjelaskan pelemahan IHSG pada pekan lalu terjadi karena sejumlah sentimen seperti OPEC+ yang sepakat untuk memperpanjang pemotongan produksi minyak sebesar 2 juta barel per harinya pada periode 1 Januari-31 Desember 2025. "Meski pemotongan produksi diperpanjang, harga minyak tetap saja turun karena
demand dari AS dan China lemah serta produksi AS ternyata bertambah," kata Angga dalam riset, Senin(10/6).
Selain itu Angga juga melihat ada sentimen lainnya seperti ECB yang resmi memangkas tingkat suku bunganya pertama kali sejak 2019 sebesar 25 basis poin ke level 3,75%. Kemudian data lowongan pekerjaan serta perputaran tenaga kerja AS yang menyusut ke level 8.059 juta, menjadi level terendah dalam lebih dari tiga tahun sepanjang April.
Baca Juga: Resmi Melantai di BEI, Saham BATR Naik 10,91% Dari domestik, Angga mengatakan ada sentimen inflasi Indonesia pada Mei 2024 yang tercatat sebesar 2,84% YoY atau di level terendah sejak tiga bulan. Hal itu didorong adanya normalisasi harga bahan pakan pasca puasa dan Lebaran, PMI Manufaktur yang tercatat turun ke level 52,1 karena sedikitnya hari kerja di Mei 2024, cadangan devisa Indonesia pada Mei yang tumbuh menjadi US$139 Miliar dan harga komoditas di fase korektif, dimana secara mingguan, harga batubara di bawah US$ 140 per ton, timah -4,6%, nikel -6,2%. "Alhasil, sektor komoditas tidak mampu menahan IHSG sehingga ambruk
breakdown support di 6.900," ujarnya. Sedangkan untuk pekan ini, Angga melihat akan banyak data yang dirilis dari China dan US dan sentimen nikel. Adapun data-data penting yang akan dirilis minggu ini yakni inflasi China serta inflasi dan CPI Mei AS. Kemudian juga ada data lain-lainnya seperti suku bunga AS dan proyeksi ekonomi dan pasar tenaga kerja AS. "Maka investor berpotensi
wait and see dan
market cenderung stagnan, apalagi rupiah masih di posisi lemah," ucap Angga. Tapi menariknya, kalau ekonomi AS melemah dan China menguat, ini bisa jadi kabar positif buat pasar saham Asia. Pasalnya, permintaan dolar bakal turun pelan-pelan dan rupiah menguat sehingga
foreign flow balik masuk ke IHSG.
Baca Juga: Rekomendasi Saham yang Layak Dicermati Pekan Ini: SIDO, NCKL, INTP, JSMR Indo Premier Sekuritas merekomendasikan 3 saham untuk
trading pada minggu ini hingga Jumat, 14 Juni 2024. Tiga saham tersebut sebagai berikut:
1.
Buy on breakout SMGA (
support: 90,
resistance: 109) 2.
Buy SIDO (
support: 730,
resistance: 815) 3.
Buy on breakout CPIN (
support: 5.200,
resistance: 5.775) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati