Simak Rekomendasi Saham dari Sejumlah Analis untuk Hari Ini (7/6), IHSG Rawan Melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpotensi melanjutkan pelemahan pada Selasa (7/6) ini. Adapun IHSG terperosok ke level 7.096,58 setelah ditutup turun 86,37 poin atau 1,20% dalam perdagangan kemarin (6/6).

Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat pergerakan IHSG kemarin dipengaruhi oleh dinamika bursa Amerika Serikat (AS), yang terpapar oleh naiknya Non-Farm Payroll (NFP). Hal ini disinyalir akan semakin berdampak pada pengetatan kebijakan moneter yang dilakukan Federal Reserve (The Fed) yang cenderung agresif.

"Pergerakan IHSG kemarin in line dengan proyeksi teknikal kami.


Sedangkan untuk hari ini, kami perkirakan IHSG masih rawan melanjutkan koreksinya," kata Herditya saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (7/6).

Meski begitu, masih terbuka kemungkinan akan terjadi sedikit rebound dengan level suport di 6.930 dan resistance pada area 7.233. Ada sejumlah saham yang bisa dicermati pelaku pasar dalam perdagangan hari ini.

Baca Juga: Berikut Rekomendasi Saham dari MNC Sekuritas untuk Hari ini (7/6), IHSG Rawan Koreksi

Herditya menyarankan Buy on Weakness (BoW) saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). Kemudian dapat dipertimbangkan Sell on Strength (SOS) saham PT United Tractors Tbk (UNTR).

Di sisi lain, Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper menambahkan, secara teknikal candlestick membentuk long black body menguji suport kuat MA50 mengindikasikan trend pelemahan masih akan berlangsung, namun cukup terbatas.

Dennies memprediksi IHSG Selasa ini bergerak pada area suport 1 di 7.036 dan suport 2 pada 6.977. Kemudian resistance 1 di 7.174 dan resistance 2 pada 7.253.

Dennies memberikan rekomendasi hold saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Selain itu, pelaku pasar bisa memperhatikan saham PWON, CTRA, MEDC, dan UNVR.

 
PTPP Chart by TradingView

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memandang pola gerak IHSG masih terlihat bersifat konsolidatif dan memiliki potensi tekanan yang masih akan terjadi hingga beberapa waktu mendatang.

Pergerakan IHSG hingga saat ini ditopang oleh konsolidasi perekonomian yang masih relatif stabil ditambah dengan musim dividen yang masih berlanjut, serta jelang pekan depan rilis kinerja emiten yang diperkirakan masih cukup stabil dengan kecenderungan membaik.

Untuk hari ini, IHSG berpotensi tertekan dengan rentang 7.002 - 7.191. Saham-saham yang bisa dicermati antara lain WIKA, ASRI, HMSP, WTON, UNVR, TBIG, PWON, JSMR, dan SMRA.

Equity Analyst Kanaka Hita Solvera William Wibowo juga menilai IHSG hari ini berpotensi melanjutkan koreksi dengan menguji suport di 6.950 dan 6.850. Kemudian area resistance ada di 7.235. "Pergerakan IHSG berpotensi didorong oleh kelanjutan aksi profit taking yang terjadi kemarin," ujar William.

Baca Juga: Rekomendasi Hari Ini, Saham Harga Murah yang Prospektif & Layak Untuk Investasi

William menyodorkan rekomendasi beli untuk saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) dengan memperhatikan suport di Rp 404 dan resisten Rp 510, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) di suport Rp 216 dan resisten Rp 258, serta PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) pada suport Rp 685 dan resisten di Rp 760.

Kemudian William menyarankan BoW saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dengan mencermati area suport Rp 7.500 dan resistance pada Rp 8.500. Lalu BoW saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) dengan suport di Rp 1.300 dan resisten pada Rp 1.460.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat IHSG saat ini berpotensi bergerak menguat terbatas dengan rentang 6.954 - 7.219. "Namun hati-hati, karena potensi koreksi masih terbuka lebar," kata Nico.

Saham yang bisa diperhatikan pelaku pasar antara lain PT Elnusa Tbk (ELSA) dengan mencermati suport di Rp 308 dan resisten Rp 340. Kemudian PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan suport Rp 950 dan resisten Rp 1.030, serta PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada suport Rp 4.700 dan resisten Rp 4.850.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari