KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham emiten farmasi ditutup bervariasi pada Kamis (7/7). Industri farmasi dinilai menjadi salah satu sektor yang paling rentan di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah. Terlebih di pekan ini, rupiah sempat bertahan di atas Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengingatkan, pelemahan kurs rupiah akan sangat sensitif bagi emiten farmasi yang lebih dari 50% bahan bakunya masih tergantung pada impor. Namun, dia melihat ada sentimen lain yang bisa menjadi katalis positif bagi sektor farmasi di tengah koreksi rupiah.
KAEF Chart by TradingView Liza juga merekomendasikan speculative buy saham PT Indofarma Tbk (INAF) dengan support di level Rp 940. Area resistance berada di Rp 990 - Rp 1.010 atau Rp 1.100. Rekomendasi berikutnya, beli bertahap PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) dengan entry point awal di Rp 985 - Rp 975. Average up saham SIDO bisa menunggu breakout resistance di Rp 990 - Rp 1.000. Target harga SIDO berada di area Rp 1.060 - Rp 1.070. Saran Liza, stop loss apabila saham SIDO sudah closing di bawah Rp 970. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor: Anna Suci Perwitasari