KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan saham emiten farmasi ditutup bervariasi pada Kamis (7/7). Industri farmasi dinilai menjadi salah satu sektor yang paling rentan di tengah fluktuasi nilai tukar rupiah. Terlebih di pekan ini, rupiah sempat bertahan di atas Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Senior Technical Analyst Henan Putihrai Sekuritas Liza Camelia Suryanata mengingatkan, pelemahan kurs rupiah akan sangat sensitif bagi emiten farmasi yang lebih dari 50% bahan bakunya masih tergantung pada impor. Namun, dia melihat ada sentimen lain yang bisa menjadi katalis positif bagi sektor farmasi di tengah koreksi rupiah.
Hal tersebut datang dari kesadaran masyarakat yang lebih tinggi terhadap produk farmasi. Meski belum ada data tingkat fatality yang signifikan dari lonjakan kasus Covid belakangan ini, tapi emiten farmasi dianggap memiliki keuntungan dari hal tersebut. "Masyarakat sudah mulai terdidik untuk meningkatkan imun tubuh dengan mengkonsumsi vitamin atau suplemen dan obat-obatan terkait," kata Liza kepada Kontan.co.id, Kamis (7/7).
Baca Juga: IHSG Melesat 1% ke 6.720,1 di Pagi Ini (8/7), Sektor Energi Naik Paling Tinggi Meski begitu, jika sebagai pilihan
trading, Liza memberikan catatan bahwa mayoritas saham sektor farmasi kurang likuid dan kurang aktif. Oleh sebab itu, mesti cermat dalam memilih saham farmasi. Rekomendasi Liza,
hold atau
buy on weakness untuk saham PT Kalbe Farma Tbk (
KLBF) dengan mencermati
support pada harga Rp 1.680, Rp 1.650, dan Rp 1.630. Sedangkan area
resistance berada di Rp 1.700 dan Rp 1.720 - Rp 1.730. Berikutnya, Liza menyarankan
speculative buy saham PT Kimia Farma Tbk (
KAEF) dengan memperhatikan
support pada Rp 1.240. Kemudian
resistance berada di area Rp 1.325 - Rp 1.355 atau di Rp 1.420 - Rp 1.430.
Liza juga merekomendasikan
speculative buy saham PT Indofarma Tbk (
INAF) dengan
support di level Rp 940. Area
resistance berada di Rp 990 - Rp 1.010 atau Rp 1.100. Rekomendasi berikutnya, beli bertahap PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (
SIDO) dengan
entry point awal di Rp 985 - Rp 975.
Average up saham SIDO bisa menunggu
breakout resistance di Rp 990 - Rp 1.000. Target harga SIDO berada di area Rp 1.060 - Rp 1.070. Saran Liza,
stop loss apabila saham SIDO sudah
closing di bawah Rp 970. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari