KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Saham-saham emiten konsumer diharapkan perlahan pulih di tengah melemahnya daya beli. Program bansos hingga pilkada dapat menjadi katalis positif untuk emiten konsumer khususnya penyedia barang pokok (
consumer staples). Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto memperkirakan, sektor konsumer akan melaporkan hasil semester pertama tahun ini yang sejalan dengan perkiraan konsensus, dengan harapan kinerja semester kedua yang lebih baik. Namun dengan margin yang sedikit lebih rendah karena mempertimbangkan pergerakan harga bahan baku dan mata uang. Natalia mengharapkan lebih banyak peningkatan menjelang akhir tahun 2024. Di mana konsumsi terpantau masih lemah di kuartal kedua tahun ini yang tercermin dari deflasi, inflasi inti, serta PMI Manufaktur yang rendah.
BRI Danareksa Sekuritas melihat potensi dukungan bagi sektor konsumer dari rencana pemerintah untuk melanjutkan program perlindungan sosial pangan hingga Desember 2024, sebagai respons terhadap potensi La Nina. Bantuan Sosial beras yang akan berlanjut pada Agustus, Oktober, dan Desember tersebut berpotensi menguntungkan 22 juta keluarga. Baca Juga:
Emiten Konsumer Bakal Didukung Pilkada dan Pemangkasan Suku Bunga di Semester II-2024 “Selain itu, dikombinasikan dengan pemilihan daerah (Pilkada) pada November dan acara perayaan akhir tahun, kami yakin faktor-faktor ini akan meningkatkan konsumsi dan mendukung perkiraan pertumbuhan pendapatan dan laba inti emiten konsumer,” jelas Natalia kepada Kontan.co.id, Jumat (23/8). Natalia mempertahankan Overweight untuk sektor konsumer, tetapi lebih memilih saham defensif seperti ICBP dan MYOR yang diharapkan melanjutkan pertumbuhan penjualan dari pasar domestik dan eskpor. Kuartal ketiga secara musiman merupakan periode yang lesu bagi emiten konsumer. “Apalagi adanya tekanan tambahan pada daya beli yang berasal dari biaya terkait pendidikan tinggi pada Juli-Agustus 2024,” tuturnya. Adapun berikut rekomendasi beberapa saham emiten konsumer dari berbagai analis. Simak ulasannya. 1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) Mirae Asset telah meningkatkan rekomendasi ICBP dari
hold menjadi
Trading Buy yang lebih mencerminkan fundamental perusahaan saat ini. Meskipun lingkungan ekonomi makro yang menantang, emiten grup salim tersebut tetap tangguh dalam menghadapi daya beli yang lemah dan mempertahankan valuasi yang menarik. Katalis jangka pendek yang dapat mendorong harga saham naik, didorong oleh faktor-faktor seperti biaya input rendah yang berkelanjutan, rupiah yang lebih kuat, ditambah dengan perkembangan positif di Timur Tengah dan Afrika. Selain itu, harga bahan baku yang stabil telah meningkatkan margin di semua segmen bisnis. Namun, perlu diantisipasi beban biaya keuangan yang semakin besar, yang sebagian besar didorong oleh utang berdenominasi dolar AS (USD).
- Rekomendasi : Trading Buy
- Target Harga : Rp 13.300
Analis Mirae Asset Sekuritas, Abyan Yuntoharjo dalam riset 22 Agustus 2024
2. PT Mayora Indah Tbk (
MYOR) Kinerja MYOR yang kuat diperkirakan akan terus berlanjut di semester kedua didukung oleh peningkatan penjualan di pasar domestik dan ekspor, peningkatan margin dari kenaikan harga jual (ASP) sekitar 3% pada produk kopi dan cokelat pada tahun 2024, dengan rencana kenaikan lebih lanjut, serta perluasan kapasitas sebesar 10% dari pabrik baru. MYOR disukai karena kontribusi ekspornya yang kuat, dan saham tersebut berfungsi sebagai proksi yang baik untuk pertumbuhan konsumen berpenghasilan menengah di Asia dan daya beli masyarakat. Sucor Sekuritas memproyeksikan laba MYOR bisa mencapai Rp 3,5 triliun dan Rp3,9 triliun pada 2024-2025, masing-masing meningkat sebesar 8,2% dan 12,1% YoY. Hasil tersebut akan didorong oleh peningkatan penjualan dan peningkatan margin.
- Rekomendasi : Buy
- Target harga : Rp 3.300
Analis Sucor Sekuritas Clara Nathania dalam riset 5 Agustus 2024 3. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (
CMRY) CMRY terus mencatatkan kinerja yang kuat dengan pencapaian margin masih dalam panduan perusahaan hingga kuartal kedua 2024. Adanya rencana peluncuran produk baru seperti yogurt dengan harga lebih terjangkau, makanan konsumen RTE, produk RTC, dan Fruitas Jelly diharapkan dapat mendorong pertumbuhan pendapatan pada 2024.
Kinerja CMRY yang kuat dalam consumer foods didorong oleh daya tarik positif produk RTE dan RTC, terlihat selama uji coba massal yang dilakukan oleh perusahaan selama bulan Ramadan. Selain itu, CMRY berencana untuk meluncurkan nugget pedas renyah di saluran Modern Trade (MT), diikuti oleh peluncuran di saluran GT (General Trade). Selain itu, CMRY berencana untuk meluncurkan produk baru (Squeeze Bites) di saluran MT mulai kuartal ketiga 2024, yang menawarkan titik harga yang lebih menarik dibandingkan dengan yogurt squeeze. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan konsumsi berulang, di samping yogurt stick yang telah mendapatkan daya tarik positif di pasar.
- Rekomendasi : Buy
- Target Harga : Rp 5.650
Analis Ciptadana Sekuritas, Putu Chantika Putri dalam riset 29 Juli 2024 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari