KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten ritel menyiapkan strategi untuk memoles bisnis saat natal dan tahun baru. Emiten menggenjot program promosi untuk menampung konsumsi masyarakat yang diprediksi meningkat selama momentum pergantian tahun. Senior Corporate Communications Manager PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) Malvin Tarigan, mengatakan, momentum natal dan tahun baru biasanya memberikan kontribusi positif terhadap penjualan ACES. Untuk akhir tahun ini, setidaknya ada dua faktor yang bisa menjadi katalis bagi penjualan ACES. Pertama, ACES menyediakan produk yang relevan sesuai dengan kebutuhan saat natal dan tahun baru, seperti perlengkapan dekorasi dan aksesoris. ACES juga menggelar program promosi mengoptimalkan saluran penjualan secara omnichannel (online dan offline).
ACES Chart by TradingView
Rekomendasi Saham
Momentum natal dan tahun baru turut membawa angin segar yang mengerek pergerakan harga saham emiten ritel. Dalam sepekan terakhir, sebagian saham emiten ritel bergerak naik. Baca Juga: Mengintip Strategi Sejumlah Bank dalam Memperkuat Likuiditas pada 2023 Contohnya harga saham ACES yang mulai bangkit dari zona merah dengan kenaikan 17,39% dalam sepekan. Hingga penutupan pasar hari ini (22/12), saham ACES melonjak 13,02% ke harga Rp 486. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) juga mampu menjaga posisi di zona hijau. Dalam sepekan, harga saham MAPI naik 4,78% ke posisi Rp 1.425, mengakumulasi penguatan 100,70% sejak awal tahun atau year to date (YTD) PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) juga masih kokoh dengan lonjakan 113,99% secara YTD. Dalam sepekan, harga saham AMRT masih bisa menanjak 1,17% ke posisi Rp 2.600. Saham PT Electronic City Indonesia Tbk (ECII) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mulai melaju dalam seminggu. Hanya saja, sejumlah saham emiten ritel masih bergerak sideways atau merosot, seperti HERO, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC). Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menyoroti data historis dalam 10 tahun terakhir. Dari data itu, peluang terjadi kenaikan harga pada saham emiten ritel di bulan Desember berkisar di angka probabilitas upside 30%-60%. Meski dari sisi kinerja bisnis, pendapatan kuartal keempat emiten ritel biasanya mencatatkan kenaikan dibandingkan periode sebelumnya. Alrich pun melihat potensi kenaikan harga saham emiten ritel pada momentum natal 2022 dan tahun baru 2023. Prediksi ini berdasarkan pada konsumsi masyarakat yang cenderung menguat. Rata-rata Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada tahun 2022 berada di level 119,8. Menunjukkan pemulihan ke level pra-pandemi. Baca Juga: Rekomendasi Saham Hari Ini Jelang Pengumuman Suku Bunga BI Selain itu, tren laju inflasi juga diperkirakan akan melandai. "Dengan demikian, potensial upside untuk sektor ritel saat momentum Natal dan tahun baru untuk kali ini cukup menarik untuk diperhatikan," ujar Alrich. Research & Consulting Manager Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro juga membeberkan data historis. Dalam lima tahun terakhir, arah pergerakan saham-saham emiten ritel memang tidak seragam. Catatan Nico, ada beberapa saham yang dominan mencatatkan kinerja positif pada setiap bulan Desember, yakni saham AMRT, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI), PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA).LPPF Chart by TradingView