KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga dua saham Grup Emtek melambung pada perdagangan Rabu (16/12). Kemarin, harga saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) melesat 11,57% ke harga Rp 2.170 per saham. Harga saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) melonjak 14,29% ke harga Rp 14.000 per saham. Harga saham SCMA naik 53,9% sejak awal tahun. Harga saham EMTK sudah melesat 151,12% sejak awal tahun. Harga saham anak usaha baru EMTK, yakni PT Sarana Mediatama Metropolitan Tbk (SAME) turun tipis 2,78% ke Rp 280 per saham. Secara year to date, harga saham SAME menguat 12%.
Sekadar mengingatkan, EMTK resmi mencaplok saham SAME, emiten pemilik rumahsakit (RS) Omni pada 30 November 2020. EMTK mengakuisisi 71,88% saham SAME dengan nilai Rp 581 miliar. Baca Juga: Bakal stock split, begini rekomendasi saham Elang Mahkota Teknologi (EMTK) EMTK juga mengantongi izin untuk memecah nilai nominal saham alias stock split dengan rasio 1:10 dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada Senin (14/12) yang lalu. Pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari sebelumnya Rp 200 per saham menjadi Rp 20 per saham. Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, perubahan nilai nominal saham tersebut memberikan dampak positif sehingga saham EMTK akan menjadi lebih likuid dan transaksi harian bisa lebih meningkat. “Dan jangka panjang biasanya untuk saham-saham yang stock split memiliki prospek bagus,” ungkap Sukarno, Rabu (16/12). Sukarno melihat saham EMTK menarik lantaran harganya masih dalam kondisi uptrend. Dari segi bisnisnya, perusahaan yang memiliki tiga divisi usaha utama, yaitu media, telekomunikasi dan solusi TI, serta konektivitas masih memiliki ruang untuk berkembang ke depannya. Baca Juga: Ada net sell Rp 1,4 triliun di saham Surya Citra Media (SCMA), ini rinciannya Sukarno mengatakan, saham Sarana Meditama juga menarik karena dengan pengendali baru ada potensi suntikan dana untuk ekspansi dalam meningkatkan kinerja. Pemulihan ekonomi bisa menjadi sentimen positif untuk emiten ini. “Ketika kondisi aktivitas masyarakat kembali normal karena adanya vaksin, akan kembali meningkatkan minat masyarakat untuk berani ke rumah sakit kembali,” tambah Sukarno.