Simak Rekomendasi Saham HM Sampoerna (HMSP) yang Mencatat Penurunan Laba di 2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatat penurunan laba bersih hingga 16,89% tahun lalu menjadi Rp 7,13 triliun. Padahal, pendapatan emiten rokok ini naik 6,97% menjadi Rp 98,87 triliun.

Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewantoro melihat kenaikan pendapatan HMSP terangkat pertumbuhan volume penjualan menjadi 82,8 miliar batang atau naik 4,3% dibandingkan 79,5 miliar batang di 2020. Hal ini seiring kenaikan volume secara industri dengan penjualan 296,2 miliar batang rokok atau naik 7,2% dibandingkan tahun sebelumnya 276 miliar batang.

Kenaikan volume penjualan HMSP yang lebih rendah ketimbang industri menyebabkan pangsa pasar produsen rokok ini turun dari 28,8% menjadi 28%. "Hal ini dimungkinkan bahwa downtrading yang terjadi sejak tahun lalu masih berlangsung, di mana para perokok beralih ke rokok yang lebih murah dan ke rokok elektrik," ujar Pandhu kepada Kontan.co.id, Jumat (25/3).


Baca Juga: Sudah Turun Dalam, Berikut Rekomendasi Analis pada Saham GGRM, HMSP dan WIIM

HMSP membukukan penurunan laba 16,89% yoy di 2021 menjadi Rp 7,13 triliun. Pandhu memperkirakan bahwa emiten rokok ini cukup kesulitan dalam melakukan passed on kenaikan cukai ke harga jual konsumen, sebab jika tidak hati-hati berpotensi semakin menggerus pangsa pasar. 

"Mulai awal tahun ini kenaikan cukai diputuskan oleh pemerintah sebesar 12%, tentunya menjadi sentimen negatif yang perlu diantisipasi oleh manajemen, meskipun kenaikannya termasuk moderat, tidak jauh dari rata-rata kenaikan tiap tahun di kisaran 10%-13%," lanjut Pandhu.

Investindo Nusantara Sekuritas memproyeksikan volume penjualan rokok HMSP akan kembali meningkat seiring semakin pulihnya ekonomi. Sehingga pendapatan HMSP juga diestimasikan akan meningkat di kisaran Rp 103 triliun.

Baca Juga: Laba Tergerus 16,89% pada 2021, Begini Rekomendasi saham HM Sampoerna (HMSP)

"Namun untuk laba kami belum begitu yakin HMSP dapat membaik karena kenaikan cukai dan pangsa pasar yang masih lemah, kemungkinan laba masih akan flat di kisaran Rp 7 triliun-Rp 8 triliun," kata dia. 

Saat ini HMSP diperdagangkan pada PE sekitar 15 kali dan PBV sekitar 3,67 kali, sehingga dengan perkiraan laba yang flat, dan potensi pertumbuhan yang terbatas membuat valuasi saat ini masih belum menarik. Karenanya, Pandhu merekomendasikan hold saham HMSP dengan target Rp 1.000 per saham.

Jumat (25/3), harga saham HMSP turun 2,15% ke Rp 910 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati