Simak Rekomendasi Saham ICBP dari Analis Berikut Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) berhasil mengantongi peningkatan penjualan pada semester I-2022. Namun pertumbuhan itu belum mampu mendorong laba bersih emiten produsen mi instan Indomie ini.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, ICBP membukukan penjualan bersih konsolidasi sebesar Rp 32,59 triliun pada semester I-2022. Capaian ini naik 16% secara tahunan dari Rp 28,20 triliun di semester I-2021.

Hanya saja, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ICBP turun sekitar 40% menjadi Rp 1,93 triliun di semester I-2022. Di periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih ICBP mencapai Rp 3,22 triliun.


Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto memaparkan, kendati penjualan bertumbuh, margin kotor ICBP di semester I lebih rendah dengan mencatatkan 31,9% dibandingkan 37% di semester I 2021. Kemudian, margin operasi juga lebih rendah akibat biaya yang lebih tinggi.

Baca Juga: Harga Batubara Cetak Rekor, Cek Rekomendasi Saham Emiten Batubara Berikut Ini

ICBP juga mencatatkan biaya keuangan yang lebih tinggi, Rp 1,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 716 miliar dengan peningkatan gearing ratio menjadi 0,72 kali dari 0,59 kali. Natalia melihat hal ini akibat utang dalam valuta asing.

ICBP melaporkan kerugian selisih kurs sekitar Rp 1,1 triliun dibandingkan semester I 2021 sebesar Rp 768 miliar. Hal ini menyebabkan laba bersih semester I 2022 turun 40% menjadi Rp 1,93 triliun.

Di sisi lain, seluruh divisi ICBP mencatatkan pertumbuhan volume di semester I kemarin meskipun beberapa kali harga disesuaikan untuk meneruskan biaya bahan baku. Natalia menilai, hal ini membuktikan portofolio merek Indofood yang kuat dan posisi di pasar FMCG.

Namun, mengingat marjin kotor semester I yang lebih rendah, BRI Danareksa Sekuritas merevisi turun estimasi laba operasional tahun ini sebesar 5,7%. 

"Dengan hasil semester I, kami merevisi turun estimasi laba bersih 2022 kami sebesar 16% dan estimasi laba inti sebesar 6,6%," sebutnya.

Baca Juga: Terkoreksi 15% Sejak Awal Tahun, Begini Prospek Saham BSI (BRIS)

Pada semester II, diperkirakan kinerja ICBP akan lebih baik seiring harga komoditas yang lebih rendah dari puncaknya pada April 2022 yang mana gandum turun 23%, CPO turun 42%, gula turun 9%, dan susu skim turun 7%.

Dikombinasikan dengan penyesuaian harga yang dilakukan oleh ICBP, hal ini akan membuka jalan bagi margin yang lebih baik di semester II.

Dengan demikian, Natalia tetap mempertahankan rekomendasi beli dengan target harga Rp 10.100. 

 
ICBP Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi