KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas proyeksikan kinerja keuangan PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (
INKP) masih positif di tahun 2023. Hal tersebut seiring kenaikan harga jual produk pulp dan kertas setelah pembukaan kembali perekonomian China. Analis Samuel Sekuritas Yosua Zisokhi dan Daniel A Didjaja menjelaskan dalam risetnya 20 Februari 2023, INKP memiliki pertumbuhan yang stabil pada tahun 2023 hingga 2024. "Volume produksi pulp kertas sulit untuk naik di mana utilitas atau pemanfaatan fasilitas produksi pada 2022 sudah mencapai 98% dan bertahan pada 2023-2024," tulisnya dalam risetnya.
Permintaan produk
pulp dan
paper, diperkirakan akan sedikit naik dengan potensi adanya re-opening di China setelah masa Covid-19 yang berpotensi menopang harga
pulp acuan tetap tinggi.
Baca Juga: Kupon Obligasi Korporasi Diprediksi Makin Menarik Berkat Kenaikan Suku Bunga Yosua Zisokhi dan Daniel A Didjaja menyampaikan sehingga rata-rata harga jual kertas diperkirakan naik 2%-3% pada 2023-2024, yang mendorong kenaikan pendapatan dan laba bersih INKP pada tahun ini. Sementara, beban produksi akan ikut meningkat, meski demikian INKP diprediksi dapat mempertahankan margin laba operasional di atas 25%. “Sedangkan dari sisi laba bersih, meskipun ada penambahan utang hingga US$ 116,5 juta pada awal 2023, kami perkirakan
interest coverage ratio tetap tinggi pada angka 5 kali pada 2023 yang membantu laba bersih diharapkan bertumbuh 8,5% tahun ini,”ujarnya. Adapun volume produksi, INKP diperkirakan memproduksi sekitar 2,16 juta ton pulp dan 0,99 juta ton kertas, serta 1,60 juta ton kertas industri (termasuk tisu) sepanjang kuartal III 2022. Produksi tersebut telah merefleksikan 70% dari target produksi sepanjang tahun 2022. Selain itu, INKP baru saja menerbitkan obligasi dan sukuk baru dengan total nilai sebesar Rp 1.75 triliun atau setara dengan USD 116.5 juta. Penerbitan obligasi dan sukuk baru ini akan digunakan untuk modal kerja perusahaan dan bukan untuk refinancing.
"Kami melihat bahwa aksi korporasi yang dilakukan perusahaan tidak akan berdampak besar pada struktur keuangan melihat dari DAR dan DER INKP yang berada di level 0.32x dan 0.52x dengan
net gearing di level 0.19x di 2023 setelah penerbitan obligasi dan sukuk," jelasnya. Dengan adanya tren kenaikan harga jual, laba bersih INKP diprediksi meningkat menjadi US$ 680 juta pada 2023 dibandingkan perkiraan tahun 2022 sebesar US$ 632 juta. Sementara pendapatan diprediksi naik menjadi US$ 3,77 miliar pada 2023 dari perkiraan tahun 2022 sebesar US$ 3,65 miliar. Adapun, Samuel Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli untuk saham INKP dengan target harga Rp 9.900. Target tersebut merefleksikan PE tahun 2023 sekitar 5,3 kali. Target tersebut dengan pertimbangan proyeksi industri kertas stabil pada 2023 dan didukung kondisi keuangan yang solid. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari