Simak Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG) Menurut Analis Indo Premier



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mengalami penurunan sepanjang enam bulan pertama tahun 2023. Emiten pertambangan batubara ini meraih laba bersih senilai US$ 306,94 juta, anjlok 33,39% dibandingkan keuntungan pada semester I-2022.

Sejalan dengan penurunan laba bersih, pendapatan ITMG juga turun 8,45% menjadi sebesar US$ 1,30 miliar, dibandingkan capaian US$ 1,42 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Menurut analis Indo Premier Sekuritas Erindra Krisnawan menilai, terkoreksinya kinerja ITMG pada paruh pertama 2023 tidak terlepas dari kinerja kuartalan yang menurun. Laba bersih ITMG pada kuartal kedua 2023 turun 32% secara kuartalan dan merosot 50% secara tahunan menjadi US$ 124juta. 


Baca Juga: Laba Merosot 33,4%, Begini Proyeksi Dividen Interim Indo Tambangraya Megah (ITMG)

Penurunan kinerja ITMG disebabkan karena harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) yang menurun 25% secara kuartalan. Di sisi lain, volume penjualan ITMG hanya naik 20% secara kuartalan.

Adapun laba bersih  ITMG yang mencapai US$ 307 juta masih berada di atas estimasi Indo Premier, yang mewakili 59% dari estimasi. Capaian ini juga sejalan dengan estimasi consensus dengan mencerminkan 48% dari estimasi tahun 2023.

Pada semester I-2023, ITMG berhasil menjual 9,9 juta ton batubara. Realisasi ini naik 22% dari volume penjualan pada periode yang sama tahun lalu yang hanya 8,1  juta ton. Sementara itu, ITMG memproduksi 8,1 juta ton batubara pada periode ini, naik 7% secara year-on-year (YoY).

Secara keseluruhan, Erindra menilai volume produksi dan penjualan ITMG pada enam bulan pertama 2023 sejalan dengan estimasi yang dipasang Indo Premier Sekuritas, yang masing-masing mencerminkan 44% dan 48% dari estimasi 2023.

 
ITMG Chart by TradingView

Adapun tahun ini ITMG diproyeksikan mampu memproduksi 18,3 juta ton batubara dengan volume penjualan mencapai 20,6 juta ton.  Indo Premier mempertahankan rekomendasi buy saham ITMG namun dengan meningkatkan target harganya menjadi Rp 34.700 dari sebelumnya Rp33.400, seiring dengan naiknya estimasi laba bersih ITMG

“Risiko utama rekomendasi ini adalah melemahnya harga batubara dan biaya yang lebih tinggi,” tulis Erindra dalam riset,  Jumat (11/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .