Simak Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG) Usai Rilis Kinerja Kuartal III-2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) telah merilis laporan kinerja periode sembilan bulan 2024. Hasilnya, kinerja operasional mengalami kenaikan dengan pertumbuhan volume produksi dan penjualan batubara.

Sampai dengan kuartal III-2024, volume produksi batubara ITMG mencapai 15 juta ton. Tumbuh 11,94% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy), yang kala itu sebesar 13,4 juta ton.

Sejalan dengan itu, volume penjualan batubara ITMG mencapai 17,1 juta ton batubara dalam periode sembilan bulan 2024 atau naik 11,76% (yoy) dari 15,3 juta ton pada periode sebelumnya. 


Baca Juga: Penjualan Batubara Indo Tambangraya (ITMG) Naik Jadi 17,1 Juta Ton Per September 2024

Manajemen ITMG menjelaskan, volume penjualan batubara hingga September 2024 terdiri dari penjualan batubara sendiri sebanyak 13,8 juta ton serta pihak ketiga sebesar 3,3 juta ton, atau masing-masing mengalami kenaikan sekitar 12% (yoy).

Hanya saja, kenaikan volume produksi dan penjualan tidak sejalan dengan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) yang mengalami penurunan. Harga jual rata-rata batubara (ASP) ITMG menyusut sebanyak 19,32% (yoy) dari US$ 119 per ton menjadi US$ 96 per ton. 

Hasil ini menekan perolehan pendapatan bersih ITMG dalam periode sembilan bulan pertama tahun 2024. Pendapatan ITMG terpangkas 9,34% (yoy) dari US$ 1,82 miliar menjadi US$ 1,65 miliar hingga September 2024. 

 
ITMG Chart by TradingView

Baca Juga: Laba Bersih Indo Tambangraya (ITMG) Menyusut 32,73% Jadi US$ 273 Juta

Secara bottom line, ITMG meraih laba bersih senilai US$ 273 juta hingga September 2024. Turun 32,73% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 405,83 juta per September 2023 lalu.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rizkia Darmawan menyoroti secara kuartalan, ITMG menunjukkan kinerja yang solid pada kuartal III-2024. Performa ITMG terangkat oleh ASP yang lebih tinggi, biaya tunai yang lebih rendah, serta kondisi valuta asing yang menguntungkan selama kuartal ketiga.

Editor: Noverius Laoli