KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 1,42% atau 105,206 poin ke level 7.328,054 pada akhir perdagangan Jumat (15/3). Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengamati, IHSG berpotensi bergerak dalam kecenderungan menguat, dengan kisaran 7.270 – 7.400 pada perdagangan hari ini, Senin (18/3). William menjelaskan secara teknikal, IHSG terkoreksi cukup dalam, namun masih dalam tren menguat. Hal ini terindikasi pada posisi candlestick IHSG yang bertahan di atas MA20. Pada kondisi ini, IHSG berpotensi mengalami pengujian support, yang mana akan memicu pergerakan mixed pada awal pekan ini.
“Jika IHSG mampu bertahan di atas MA20 maka perdagangan pada awal pekan ini akan menguat,” kata William dalam risetnya, Sabtu (16/3).
Baca Juga: Catat Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Senin (18/3) Dia menjelaskan pada perdagangan sebelumnya, Jumat (15/3), IHSG terkoreksi cukup parah dengan nilai transaksi yang tinggi dan IHSG dihadapkan pada beberapa sentimen. Sentimen pertama adalah ex date dividend pada saham-saham big caps yang berdekatan, misalnya Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI). Sentimen berikutnya yaitu, aksi profit taking terhadap saham-saham yang sudah menguat sejak akhir tahun lalu. Kemudian, sentimen berikutnya adalah kemungkinan IHSG memasuki fase puncak alias penguatan terbatas. “Ini sudah biasa terjadi di awal tahun khususnya pada bulan Maret – April, dan kemudian diyakini IHSG akan mengalami fenomena Sell In May pada bulan Mei,” kata dia. William mengatakan, jika fase puncak tersebut yang terjadi, maka pelemahan IHSG bisa berlanjut, namun saat ini secara teknikal IHSG masih mampu bertahan di atas MA20. Hal ini menjadi indikasi bahwa biarpun terjadi pelemahan pada perdagangan pekan lalu, namun IHSG masih dalam tren menguat setidaknya sampai MA20 ditembus turun. Dia menyebutkan, sektor yang dapat diperhatikan adalah transportasi, di mana sektor ini diyakini terkait dengan sentimen Ramadan dan kemungkinan aktivitas lalu lintas akan lebih padat. Namun di luar dari sentimen ini, sektor transportasi sedang bergerak uptrend. “Selain sektor ini, saham-saham lapis kedua dan lapis ketiga jadi mendapat giliran menguat, hal ini sudah biasa terjadi ketika IHSG mengalami pelemahan maupun sideways, karena peran saham-saham tersebut adalah pilihan alternatif untuk transaksi saham jangka pendek,” kata William.
Baca Juga: Sektor Teknologi Masih Lesu, Simak Rekomendasi Sahamnya William pun merekomendasi saham yang secara teknikal menarik dicermati, pada Senin (18/3): 1. Mark Dynamics Indonesia Tbk (
MARK) Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20. Rekomendasi:
Buy Support: Rp 845 Resistance: Rp 1.130 2. PT Jhonlin Agro Raya Tbk (
JARR) Trend following dengan posisi candlestick menguat di atas MA5 dan MA20. Rekomendasi:
Buy Support: Rp 332 Resistance: Rp 412 3. Bank BTPN Syariah Tbk (
BTPS) Pengujian level all time low pada 1.200. Rekomendasi:
Wait and see Support: Rp 1.200 Resistance: Rp 1.340
4. PT Harum Energy Tbk (
HRUM) Posisi harga di area supply zone pada Rp 1.430 – Rp 1.510. Volume perdagangan masih tinggi indikasi respon positif pelaku pasar sehingga membuka peluang penguatan lanjutan. Rekomendasi:
Buy Support: Rp 1.335 Resistance: Rp 1.430 Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi