Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR) dari CGS CIMB Sekuritas Indonesia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Laba bersih PT Mayora Indah Tbk (MYOR) diproyeksikan turun hingga 34% yoy pada akhir tahun 2021. Hal itu seiring margin yang tidak dapat mengimbangi tekanan harga.

Analis CGS CIMB Sekuritas Indonesia, Patricia Gabriela memperkirakan penjualan MYOR di kuartal IV 2021 tumbuh 9% yoy sehingga diproyeksikan penjualan perusahaan sepanjang 2021 tumbuh 12%. Pertumbuhan itu didorong dari rebound penjualan ekspor MYOR.

Hanya saja, harga bahan baku utama naik dengan harga kopi naik 24% qoq di kuartal IV 2021, gandum naik 12% qoq, dan CPO naik 17% qoq. Nah, MYOR kembali melakukan penyesuaian harga pada kuartal IV 2021, tetapi margin tidak dapat mengimbangi tekanan biaya.


Oleh sebab itu, pihaknya menurunkan gross profit margin kuartal IV 2021 menjadi 21%, di bawah kuartal III 2021 sebesar 22,2% dan di bawah kuartal IV 2020 sebesar 29,1%. Dengan asumsi efisiensi opex sekitar 3% yoy di kuartal IV 2021, CGS CIMB Sekuritas Indonesia memperkirakan laba bersih kuartal IV 2021 turun 25% yoy, yang berarti laba bersih sepanjang 2021 kemungkinan turun 34% yoy.

Baca Juga: Akan Stock Split, Simak Rekomendasi Saham Siloam (SILO)

"Kami memotong EPS 2021-2023 sebesar 10%-19% dengan asumsi gross profit margin yang lebih rendah," tulisnya dalam riset, Rabu (19/1).

Untuk tahun ini, MYOR mempertahankan target pertumbuhan penjualan konservatif sebesar 5%-10%, dengan asumsi kenaikan harga berlanjut tahun ini. Karenanya, perusahaan berencana meluncurkan beberapa produk baru untuk mendukung target tersebut.

Sementara itu, pabrik baru di Filipina telah mulai beroperasi sehingga dapat meningkatkan margin untuk bisnis Filipina. "Kami merevisi perkiraan kami untuk pertumbuhan penjualan 2022 menjadi 8% yoy, dengan asumsi kenaikan rata-rata harga jual 3% dan pertumbuhan volume 5%," sebutnya.

Terkait harga bahan baku, harga gula dan gandum dinilai mulai stabil, tetapi harga kopi dan CPO terus meningkat. Karenanya, Patricia memperkirakan risiko margin akan bertahan setidaknya hingga kuartal I 2022.

Dengan asumsi tekanan biaya mereka dari kuartal II 2022 dan seterusnya, CGS CIMB Sekuritas Indonesia memperkirakan gross profit margin 2022 meningkat 0,5% pt yoy.

Baca Juga: Harga Minyak Sawit Masih Bullish, Simak Rekomendasi Saham Emiten CPO Pilihan Analis

"Dengan catatan itu, kami memproyeksikan laba bersih 2022 untuk rebound tumbuh 22% yoy, dengan memperhitungkan biaya A&P yang lebih tinggi juga," sebutnya.

Berangkat dari hal tersebut, Patricia merevisi target harga MYOR menjadi Rp 2.000, menyiratkan 27x FY22F P/E atau 0,5 s.d. di bawah rata-rata 3 tahun. Dengan demikian, dirinya mempertahankan rating hold untuk saham MYOR.

 
MYOR Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi