Simak Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR) ditengah Tantangan Harga Kopi dan Kakao



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) mendulang sukses dengan ekspansinya di dalam maupun di luar negeri. Meski kinerja meningkat hingga kuartal I kemarin, kenaikan harga bahan baku seperti kopi dan kakao masih perlu diwaspadai untuk menjaga margin di kemudian hari.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Abyan Yuntoharjo mengantisipasi, hasil emiten konsumer pada kuartal kedua ini sebagian besar sejalan dengan panduan dan perkiraan. Namun ini tidak termasuk potensi dampak one-off dan fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Meskipun kinerja kuartal I 2024, terjadi peningkatan yang didorong oleh libur Idul Fitri dan low base effect, momentum ini diperkirakan akan berkurang. Selain itu, dampak tidak terlalu besar dari kampanye pemilihan presiden terhadap belanja konsumen.


“Sikap kami terhadap perusahaan konsumen pada semester pertama tahun ini tetap netral karena tantangan ekonomi yang terus berlanjut dan kurangnya katalis yang meyakinkan,” jelas Abyan dalam riset 25 Juli 2024.

Baca Juga: Disokong Ekspor yang Kuat, Begini Rekomendasi Saham Mayora Indah (MYOR)

Data keuangan emiten konsumer pertengahan tahun ini menunjukkan pertumbuhan sektor yang moderat dan berada pada kisaran satu digit pada semester pertama. Tekanan ekonomi telah mengurangi belanja konsumen, sehingga membatasi kinerja sektor secara keseluruhan.

Mirae Asset Sekuritas mengantisipasi penurunan margin pada kuartal kedua dan kemungkinan pada paruh pertama tahun ini karena fluktuasi harga bahan baku kakao, kopi, dan gandum.

Meskipun tekanan harga untuk material lain telah stabil setelah gangguan rantai pasokan, peningkatan biaya input mungkin memerlukan pendekatan konservatif pada belanja Iklan dan Promosi (A&P) untuk mengimbangi erosi margin.

Meskipun demikian, Abyan berujar, perusahaan-perusahaan tertentu mungkin sejalan atau melebihi ekspektasi. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) misalnya yang memperoleh manfaat dari eksposur ekspor.

 
MYOR Chart by TradingView

“MYOR siap untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan ekspor yang lebih tinggi dari perkiraan yang didorong oleh depresiasi rupiah dan ekspor yang terjadi pada kuartal pertama,” imbuhnya.

Analis Phintraco Sekuritas Muhammad Heru Mustofa mengatakan, MYOR tidak hanya menjual produknya di pasar dalam negeri, namun juga mengekspor produknya ke beberapa negara. Saat ini produk MYOR telah diekspor ke lebih dari 100 negara, antara lain Asia Tenggara, Tiongkok, India, Timur Tengah, Amerika Serikat, Afrika, dan Eropa.

Adapun penjualan ekspor MYOR sebesar Rp3,16 triliun atau berkontribusi 36,12% terhadap total penjualan MYOR selama Januari – Maret 2024. Jika dibandingkan dengan peers, porsi ekspor MYOR merupakan yang terbesar.

“Ini menunjukkan bahwa MYOR mempunyai posisi yang kuat di pasar global dan memiliki keunggulan dibandingkan perusahaan fast-moving Consumer Goods (FMCG) nasional,” ungkap Heru dalam riset 26 Juni 2024.

Heru melihat, MYOR menghadapi tantangan harga bahan baku tinggi. Beberapa bahan baku utama MYOR dalam memproduksi produknya adalah Kakao dan Kopi yang sebagian besar diperoleh di dalam negeri.

Selama tahun 2024, harga kedua bahan baku tersebut mengalami kenaikan. Harga kakao untuk memproduksi produk coklat perseroan mengalami kenaikan signifikan sebesar 110,41% YTD menjadi 8,995 USD/T.

Dari sisi biaya, MYOR menghadapi harga bahan baku yang tinggi. Beberapa bahan baku utama emiten produsen permen Kopiko ini dalam memproduksi produknya adalah Kakao dan Kopi yang sebagian besar diperoleh di dalam negeri.

Selama tahun 2024, harga kedua bahan baku tersebut mengalami kenaikan. Harga Kakao untuk memproduksi produk coklat perseroan mengalami kenaikan signifikan sebesar 110,41% ytd menjadi 8,995 USD/T. Sementara itu, harga Kopi naik 19,14% ytd menjadi 265 USD/Lbs.

Peningkatan tersebut seiring dengan terganggunya pasokan akibat kondisi cuaca kering akibat El Nino, kebakaran hutan, dan wabah virus buah kakao. Cuaca panas yang sedang berlangsung di Pantai Gading, salah satu produsen kakao terbesar di dunia, membatasi pasokan kakao sehingga menyebabkan harga kakao melonjak signifikan.

“Kami menilai jika kenaikan harga bahan baku terus meningkat dan tidak dapat ditanggulangi dengan baik oleh MYOR, maka berpotensi menggerus margin keuntungan perseroan di masa depan,” ujar Heru.

Heru merekomendasikan Buy untuk MYOR dengan target harga Rp 2.950 per saham. Sedangkan, Abyan menyarankan Buy untuk MYOR dengan target harga Rp 3.100 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih