KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya mencabut penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham PT Meta Epsi Tbk (MTPS). Suspensi MTPS di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I hari ini (15/12) Pada perdagangan Rabu (14/12) ini, BEI menggembok saham MTPS sebagai langkah colling down. Lantaran saham emiten konstruksi ini mengalami peningkatan harga kumulatif yang signifikan. Sekadar mengingatkan, MTPS masih berkutat di level gocap alias Rp 50 per saham pada November hingga 1 Desember 2022. Namun, pada perdagangan 2 Desember, saham MTPS melonjak 34% ke harga Rp 67.
Meski sempat merosot pada perdagangan pada 6, 7, dan 8 Desember, tapi secara kumulatif gerak saham MTPS menguat 156% dalam sebulan terakhir. Selama sepekan, harga saham MTPS menguat 62,03%. Sebelum disuspensi, pada penutupan pasar Selasa (13/12), MTPS melonjak 26,73% ke harga Rp 128. Melihat pergerakan tersebut, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menilai laju saham MTPS tidak wajar atau masuk ke dalam kategori Unusual Market Activity (UMA). Baca Juga: Begini Upaya Meta Epsi (MTPS) Memperbaiki Kinerja Menurut Arjun, tidak ada katalis yang wajar untuk mendorong kenaikan harga saham MTPS secara signifikan dalam waktu singkat. Volatilitas terbilang tidak wajar dibandingkan kecenderungan harga saham MTPS pada bulan sebelumnya yang bergerak datar. "Apalagi berdasarkan volume transaksinya tergolong anomali karena sejak sebulan terakhir sangat rendah, dan tiba-tiba volume naik signifikan sejak awal Desember," ujar Arjun kepada Kontan.co.id, Rabu (14/12). Pelaku pasar mesti waspada lantaran secara fundamental maupun teknikal tidak ada katalis yang mendukung laju kencang saham MTPS dalam dua pekan terakhir. "Fundamentalnya kurang positif serta saham ini rentan terhadap volume transaksi yang rendah untuk periode waktu lama," imbuh Arjun. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2022, kinerja bisnis Meta Epsi meredup. MTPS hanya mampu mengantongi pendapatan bersih senilai Rp 918,02 juta. Ambles sangat dalam dibandingkan posisi per kuartal III-2021 yang sebesar Rp 48,11 miliar. Sumber pendapatan MTPS 100% masih berasal dari rekayasa, pengadaan dan konstruksi. Berdasarkan pelanggan, per kuartal III-2021, pendapatan berasal dari PT PLN (Persero). Sedangkan per kuartal III-2022 pendapatan bersumber dari proyek swasta.
MTPS Chart by TradingView