KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (
MIKA) memperoleh kinerja ciamik sepanjang tahun 2021. Pendapatan dan laba MIKA kompak melonjak hingga dua digit. Mengutip laporan keuangannya, MIKA mengantongi kenaikan pendapatan bersih 27,30% secara tahunan atau
year on year (yoy). Pendapatan bersih MIKA mencapai Rp 4,35 triliun di tahun 2021 silam. Pendapatan dari rawat inap masih mendominasi dengan kontribusinya yang mencapai Rp 2,83 triliun. Adapun jumlah tersebut meningkat dibanding tahun 2020 yang tercatat Rp 2,24 triliun atau naik 26,49% yoy.
Sementara itu, pendapatan dari rawat jalan juga mengalami pertumbuhan menjadi Rp 1,15 triliun. Pada tahun 2020, pendapatan rawat jalan berkontribusi Rp 1,17 triliun. Dilihat dari segmennya, Jakarta dan Jawa Barat masih mendominasi pendapatan MIKA, dengan kontribusi hingga Rp 3,64 triliun. Jumlah tersebut 33,19% yoy lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya yang tercatat Rp 2,74 triliun.
Baca Juga: Pendapatan Naik 27%, Laba Mitra Keluarga (MIKA) Melesat 44% Tahun Lalu Sementara itu, segmen Tegal dan Surabaya berkontribusi hingga Rp 775,75 miliar. Jumlah tersebut naik 14,23% yoy dari Rp 679,11 miliar. Kenaikan dari sisi top line turut mengerek
bottom line-nya. Tercatat, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,22 triliun. Capaian itu naik 46% yoy dari Rp 841,67 miliar di akhir 2020. Analis Henan Putihrai Sekuritas Jono Syafei mencermati, kinerja yang apik di tahun 2021 terdorong peningkatan volume pasien dan penguatan harga rata-rata (ASP). Ini tidak hanya terjadi pada MIKA, tetapi juga mayoritas emiten rumah sakit lain. Adapun di tahun 2022 ini, diperkirakan
revenue MIKA masih akan meningkat walaupun tidak signifikan, sekitar 2% hingga 3% ke Rp 4,4 triliun. "Terutama karena ASP yang kami perkirakan akan turun di tahun 2022 ini, meskipun volume pasien meningkat," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (28/3). Untuk marginnya, Jono memproyeksikan akan turun mendekati level pre-Covid. Dus, laba bersih MIKA di tahun 2022 diperkirakan sentuh Rp 1,2 triliun. Terhadap saham MIKA, dia pun masih merekomendasikan beli dengan target di Rp 2.750 per saham sambil menunggu rilis kinerjanya di kuartal I 2022. Asal tahu saja, Jono sebelumnya sempat mengungkapkan, prospek MIKA masih baik ke depan. Salah satunya karena rencana ekspansi rumah sakit yang lebih agresif di tahun ini. Di sisi lain, MIKA juga berimprovisasi menjadi rumah sakit digital dengan sistem yang terintegrasi untuk mempermudah proses bisnis. MIKA juga sempat mengungkapkan rencananya untuk menambah tiga rumah sakit di tahun ini. Oleh karenanya, MIKA menyiapkan dana Rp 750 miliar hingga 800 miliar. Adapun di tahun ini MIKA menargetkan pertumbuhan
revenue sekitar 1% sampai dengan 5% dengan kisaran EBITDA di 36% hingga 38%.
Baca Juga: Masuk UMA, saham Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) Masih Prospektif Penambahan rumah sakit juga masih akan berlanjut di tahun 2023. Rencananya, MIKA juga akan menambah tiga rumah sakit di tahun depan. Sementara itu, Analis Phillip Sekurtias Joshua Marcius mencermati, secara teknikal saham MIKA sedang bergerak di bawah
exponential moving average 34 dan
trendline bearish-nya. Hal ini mengindikasikan MIKA berpeluang bergerak melemah ke area suport Rp 2.110 selama bergerak di bawah
trendline-nya dan
resistance pada area Rp 2.220. "Rekomendasi yang diberikan masih
wait and see, menunggu adanya konfirmasi harga melampaui dari
bearish trendline yang terbentuk sebagai konfirmasi adanya peluang penguatan," tutupnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari