KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pakuwon Jati Tbk (
PWON) mencetak kinerja positif di 2022. Laba bersih emiten properti ini tumbuh 11,30% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 1,53 triliun dari tahun 2021 sebesar Rp 1,38 triliun. Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano mengatakan bahwa realisasi laba bersih 2022 berada di bawah estimasinya, tetapi masih sejalan dengan estimasi konsensus. Hal ini seiring pelemahan laba bersih di kuartal IV 2022 lantaran rendahnya pengakuan pendapatan dari bisnis properti pengembangan. Meskipun kinerja segmen properti pengembangan alami penurunan, Victor menilai marjin laba kotor tetap kuat di 63% pada 2022, kurang lebih sejalan dengan rata-rata historis. "Menandakan kemampuan untuk meneruskan biaya konstruksi yang tinggi ke rata-rata harga jual (ASP)," tulisnya dalam riset, Selasa (28/3).
Sebagai informasi, tahun 2022 PWON membukukan pendapatan segmen properti pengembangan sebesar Rp 2,11 triliun. Angka itu melorot 29,8% dari Rp 3,01 triliun. Sementara untuk pendapatan berulang, PWON mencetak rekor sepanjang masa sebesar Rp1,1 triliun pada kuartal IV 2022, atau tumbuh 6% secara tahunan (YoY) dan 7% kuartaan (QoQ). Pemulihan yang kuat terjadi pada bisnis hotel.
Baca Juga: Cetak Kinerja Positif, Cermati Rekomendasi Saham Pakuwon Jati (PWON) "Sepanjang 2022, pendapatan berulang naik 44% YoY menjadi Rp 3,9 triliun dengan peningkatan
revenue per
available room (RevPAR) hotel sebesar 76% dan tingkat hunian mal sebesar 94%," jelasnya. Victor juga menuturkan, manajemen mengharapkan Net Leaseable Area (NLA) mal ritel dan kamar hotel meningkat masing-masing sebesar 13% dan 45% pada tahun 2027. Di sisi lain, PWON telah mengakuisisi Four Point by Sheraton di Bali pada bulan Maret 2023, sehingga mencapai 18% dari target ekspansi hotelnya. Untuk tahun ini, BRI Danareksa memperkirakan kinerja PWON akan melanjutkan pertumbuhan. Hingga tutup tahun diprediksi pendapatan PWON mencapai Rp 6,55 triliun dan laba bersih sebesar Rp 2,14 triliun.
Victor mempertahankan rating
buy PWON dengan target harga Rp 610 per saham. "Kami masih menyukai PWON sebagai penerima manfaat utama dari pemulihan bisnis properti investasi dan karena PWON tidak terlalu terdampak oleh perlambatan penjualan properti karena memiliki porsi properti investasi tertinggi dalam portofolionya," imbuhnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari