KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) diproyeksi bergerak mixed dengan kecenderungan melemah pada hari ini (21/11). Sekedar mengingatkan, IHSG ditutup melemah 15,38 poin atau 0,21% ke 7.180,33 pada akhir perdagangan Rabu (20/11). VP
Marketing, Strategy and Planning PT Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan, IHSG bergerak
mixed cenderung melemah dalam rentang level
support 7.127 dan
resistance 7.260 dengan indikator MACD masih menunjukkan tren yang melemah serta RSI mencoba masuk kembali ke area
oversold pada hari ini. Audi bilang, sentimen dari pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) serta tertahannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menekan pergerakan pasar seiring ketidakpastian yang meningkat.
"Terlebih juga pasca The Fed mengungkapkan potensi
slower pace untuk pemangkasan suku bunga, bahkan hingga periode awal tahun depan yang semakin mendorong
outflow dari pasar saham," kata Audi kepada Kontan, Rabu (20/11).
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang melihat secara teknikal penurunan IHSG tertahan di MA5 di kisaran level 7.180.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham ERAA, TAPG, BRPT & INDF untuk Perdagangan Hari Ini (21/11) Penyempitan
negative slope pada indikator MACD masih berlanjut, sehingga jika IHSG belum mampu bertahan di atas level 7.180 di Kamis (21/11), maka Alrich memperkirakan IHSG berpotensi melemah ke level 7.150. Dari pasar global, pasar mengantisipasi rilis data
initial jobless claims pada pekan lalu di AS yang dijadwalkan rilis pada Rabu (21/11) dan diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 220 ribu dari 217 ribu di pekan sebelumnya. "Perkiraan tersebut menunjukkan bahwa kondisi sektor ketenagakerjaan di Amerika mengalami pelemahan," ucap Alrich kepada Kontan, Rabu (20/11). Pada waktu yang sama, AS juga dijadwalkan rilis data
existing home sales bulan Oktober 2024 yang diperkirakan mengalami kenaikan menjadi 3.93 juta dari 3.84 juta di September 2024. Dari kawasan Eropa, pasar mengantisipasi rilis data
consumer confidence flash bulan November 2024 di Euro Area yang dijadwalkan rilis pada hari Rabu (21/11) dan diperkirakan sedikit mengalami perbaikan ke level -12.4 dari -12.5 di Oktober 2024 meskipun masih berada di zona negatif. Di waktu yang sama, pasar menantikan sejumlah pidato dari Anggota The European Central Bank (ECB) untuk mengetahui arah kebijakan moneter ECB di sisa 2024 ini. Dari pasar regional, pasar menantikan pidato dari Anggota Bank of Japan yakni Gubernur Ueda (21/11) untuk mengetahui arah kebijakan moneter BoJ di tengah pelemahan ekonomi Jepang dalam beberapa waktu terakhir. Sementara dari pasar domestik, pasar menantikan rilis data
current account di kuartal III 2024 yang diperkirakan mengalami defisit sebesar US$ 1.5 miliar. Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan pergerakan IHSG besok rawan melanjutkan koreksinya dengan
support 7.161 dan
resistance 7.197.
Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Teknikal ANTM, AMMN, ASII untuk Hari Ini (21/11) "Kami perkirakan, akan dipengaruhi pergerakan bursa global dan tampaknya juga akan dipengaruhi pergerakan nilai tukar Rupiah," jelas Herditya kepada Kontan, Rabu (20/11). Herditya merekomendasikan untuk mencermati saham PT Bank Jago Tbk (
ARTO) di target harga Rp 2.800-Rp 2.900, PT Avia Avian Tbk (
AVIA) pada target harga Rp 470-Rp 480 dan PT Wijaya Karya Tbk (
WIKA) dengan target harga Rp 360-Rp 380.
Top picks saham dari Phintraco Sekuritas pada perdagangan Kamis (21/11) adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (
MEDC), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (
EMTK), PT Timah Tbk (
TINS), PT Elnusa Tbk (
ELSA), dan PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (
ACES). Sementara itu, Audi merekomendasikan untuk mencermati saham untuk perdagangan Kamis (21/11), antara lain:
1. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) - Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 1.090
- Resistance: Rp 1.220
2. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Rekomendasi: Speculative buy
- Support: Rp 2.030
- Resistance: Rp 2.260
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari