KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada penutupan perdagangan, Jumat (10/6). IHSG tercatat melorot 96,18 poin atau 1,34% ke harga Rp 7.086,648. Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), seiring pelemahan IHSG, sektor-sektor di bursa kompak memerah pada penutupan perdagangan pada akhir pekan lalu. Penurunan paling dalam dicatatkan oleh sektor transportasi dan logistik hingga 2,19%. Setelahnya ada sektor industrial yang tertekan 2,17%. Adapun sektor barang konsumen primer juga menurun cukup dalam 1,87%. CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mencermati, pola gerak IHSG masih terlihat konsolidatif dengan potensi tekanan yang semakin membesar menjelang berakhirnya semester pertama tahun 2022.
"Namun pergerakan IHSG hingga saat ini masih ditopang oleh kondisi perekonomian yang masih relatif stabil ditambah dengan musim pembagian dividen yang masih berlanjut," ujar William dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Minggu (12/6). Baca Juga: Ada FOMC Meeting, Bagaimana Pergerakan IHSG Sepekan ke Depan? Katalis positif lainnya, rilis kinerja emiten yang diperkirakan masih akan cukup stabil dengan kecenderungan membaik. Untuk perdagangan di awal pekan Senin (13/6), IHSG diperkirakan masih akan tertekan dengan kisaran level 7.074 hingga 7.225. Beberapa saham yang dicermatinya ada KLBF, ASRI, HMSP, ICBP, UNVR, TBIG, PWON, JSMR dan SMRA. Senada, Analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, juga memproyeksikan IHSG masih akan melemah besok Senin. Level support-nya di 7.038 dan 6.990. Sementara itu, level resistance-nya di 7.147 dan 7.208. "Secara teknikal candlestick membentuk long black body mengindikasikan potensi pelemahan namun tren pelemahan akan terbatas dikarenakan telah mendekati level support MA50. Pergerakan di awal pekan akan minim sentimen dari data ekonomi," ujarnya dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Jumat (10/6). Di tengah pergerakan IHSG yang diperkirakan melemah itu, beberapa saham yang dicermatinya: 1. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Mengalami koreksi namun masih bertahan di sekitar area support. Analis menyarankan masuk di harga Rp 910-Rp 930 per saham. Stop loss di Rp 900 per saham. Adapun target harganya berada di Rp 950-Rp 970 per saham.