KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) akan beranjak dari posisi 6.977,66 pada awal pekan ini, Senin (20/11). Pada perdagangan sebelumnya, Jumat (17/11) IHSG ditutup menguat 19,66 poin atau 0,28%. Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memprediksi IHSG hari ini akan bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang 6.900-6.995. Ada sejumlah sentimen yang layak dicermati sebagai faktor yang berpotensi mempengaruhi pergerakan IHSG Senin (20/11). Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) di pasar primer pada kuartal III-2023 tercatat tumbuh 1,96% (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal sebelumnya sebesar 1,92% (yoy).
Sementara itu, penjualan properti residensial terkontraksi 6,59% (yoy), namun lebih baik dibandingkan koreksi pada kuartal sebelumnya sebesar 12,30% (yoy).
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham yang Bisa Dilirik untuk Hari Ini (20/11) Skema pembiayaan KPR dalam pembelian rumah primer memiliki pangsa pasar 75,50%. Pembiayaan KPR dan KPA tumbuh 12,32% (yoy) dan 4,93% (qoq). Permintaan sektor perumahan berpotensi tetap solid di tengah insentif fiskal berupa PPN DTP 100% kepada nilai jual rumah paling tinggi senilai Rp5 miliar dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) sampai Rp 2 miliar hingga Juni 2024. Dari Mancanegara, penjualan ritel (retail sales) Inggris pada Oktober 2023 mengalami kontraksi 2,7% (yoy), setelah bulan sebelumnya terkoreksi 1,3% (yoy). Melemahnya penjualan ritel seiring dengan penetapan suku Bank Sentral Inggris (BoE) di level 5,25% yang merupakan tingkat tertinggi dalam 15 tahun terakhir. Sementara itu, inflasi tahunan di Kawasan Eropa pada Oktober 2023 turun ke level 2,9% yoy, lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 4,3% (yoy) sekaligus merupakan level terendah sejak Juli 2021. Dari Asia, investasi langsung oleh investor asing (Foreign Direct Investment/FDI) di China per Oktober 2023 turun 9,4% (yoy) menjadi CNY 987,01 miliar. Pada sektor jasa, FDI turun 15,9% (yoy), namun pada sektor manufaktur tumbuh tipis 1,9% (yoy).
Baca Juga: Bursa Asia Mayoritas Menguat di Pagi Ini (20/11), Pasar Menanti Suku Bunga PBOC Berikut rekomendasi saham pilihan dari Ajaib Sekuritas untuk perdagangan Senin (20/11): 1. PT Medco Energi Internasional Tbk (
MEDC)
- Rekomendasi buy pada level harga Rp 1.120
- Target harga: Rp 1.160
- Stop loss: < Rp 1.090
MEDC berada di area support, berpotensi reversal dari bearish jangka menengah. Indikator MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi. Harga crude oil WTI kontrak Desember 2023 menguat 4,10% di level US$ 75,89 per barel. Harga crude oil kembali rebound setelah terkoreksi akibat aksi profit taking pelaku pasar seiring dengan meningkatnya produksi dan persedian Amerika Serikat. Di sisi lain, crude oil berpotensi masih stabil sejalan dengan pemangkasan produksi oleh Arab Saudi dan Rusia hingga tahun 2024.
2. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (
MTEL)
- Rekomendasi Buy mencermati harga Rp 675
- Target harga: Rp 695
- Stop loss: < Rp 650
MTEL konfirmasi reversal dari bearish jangka menengah berpotensi membentuk rounding bottom. Pergerakan harga di atas MA (5 dan 20) diiringi volume yang menguat signifikan. Indikator MACD bar histogram positif indikasi lanjutkan penguatan. Per September 2023, MTEL berhasil mencetak laba bersih Rp 1,43 triliun atau tumbuh 16,6% yoy. Dari sisi top line pendapatan tumbuh 11,9% yoy menjadi Rp 6,3 triliun. Pada 9M23 jumlah menara organik bertambah 481 menara dan hasil akuisisi 1.192 menara, sehingga jumlah keseluruhan menara tercatat sebesar 37.091. Sementara, jumlah tenant naik 10,5% yoy menjadi 55.704, membuat tenancy ratio di level 1,5x.
3. PT Bumi Resources Minerals Tbk (
BRMS)
- Rekomendasi buy memperhatikan harga Rp 180
- Target harga: Rp 186
- Stop loss: < Rp 176
BRMS dalam jangka pendek sideways di atas MA-5. berpotensi menguat membentuk bullish spinning. Indikator stochastic bergerak naik dan MACD bar histogram melemah terbatas dalam momentum akumulasi. Harga emas kembali menguat +2,19% dalam sepekan menjadi US$ 1980 per ons. Penguatan harga emas sejalan dengan turunya imbal hasil US Treasury dan melemahnya indeks dolar AS. Komoditas emas juga dijadikan safe haven di tengah konflik geopolitik di timur tengah. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari