Simak Rekomendasi Saham Pilihan untuk Pekan ini: Ada INDF, MEDC dan ITMG



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi 0,29% sepanjang pekan lalu. IHSG akan mengawali pekan ini dari posisi 6.859,91. Arah suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan menjadi salah satu katalis penting bagi pergerakan IHSG di pekan ini.

Sejumlah analis dan praktisi pasar modal memprediksi BI masih tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuan di level 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 23 - 24 Agustus 2023. Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih turut memprediksi BI 7-Day Reverse Repo Rate masih berada di level 5,75%.

"Pertimbangan suku bunga yang masih di level tersebut, yaitu untuk menjaga inflasi dalam target hingga akhir tahun dan meminimalisir depresiasi nilai tukar rupiah," kata Ratih kepada Kontan.co.id, Minggu (20/8).


Ratih menyoroti sejumlah faktor yang menghambat pergerakan IHSG. Pertama, risalah Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed Juli lalu mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih lanjut di tengah angka inflasi dan tenaga kerja yang masih solid. Suku Bunga The Fed saat ini di level 5,25-5,5%, tertinggi sejak 2001. Namun masih berpotensi naik 25 bps pada FOMC September. 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham DRMA, INDY, BBCA, MAPI, MAPA, dan BRMS untuk Senin (21/8)

Kedua, dari Asia, melemahnya IHSG sejalan dengan ekonomi China yang semakin mengkhawatirkan. Pertumbuhan penjualan retail China secara tahunan mengalami perlambatan. Pada Juli 2023 tercatat di level 2,5% setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 3,1%.

Kondisi tersebut membuat harga komoditas logam mineral melemah, seperti nikel, timah dan tembaga. Sementara itu, Evergrande, perusahaan properti asal China mengajukan perlindungan kebangkrutan di Amerika Serikat (AS) setelah gagal bayar utang (default) sebesar US$ 330 miliar.

Faktor ketiga yang perlu diperhatikan adalah El Nino yang berkepanjangan menimbulkan kenaikan harga pangan, sehingga berpotensi kembali mengerek angka inflasi. Panel Harga Badan Pangan Indonesia menunjukkan, harga beras medium dan beras premium mengalami kenaikan.

Kenaikan masing-masing sebesar +4,42% di level Rp 12.060 per kg dan +4,49% di level Rp 13.730 per kg sejak Januari hingga 18 Agustus 2023. "Potensi kenaikan harga beras juga seiring dengan larangan ekspor beras non basmati India pada 20 Juli 2023," imbuh Ratih.

Di sisi lain, nilai tukar rupiah kembali melemah, dimana kurs Jisdor berada di level Rp 15.308 per dolar AS hingga Jum'at (18/8) atau terdepresiasi -1,26% sejak awal Agustus 2023. Hal ini sejalan dengan indeks dolar AS yang kembali naik menyusul sikap hawkish lanjutan dari The Fed minggu ini dan FOMC September mendatang.

Penurunan nilai tukar turut berdampak pada capital outflow di pasar ekuitas domestik. Secata Month to Date (MtD) hingga akhir pekan lalu, investor asing tercatat jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp16,8 triliun.   

Ratih memprediksi, IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung melemah dalam range 6.815 - 6.910 pada pekan ini (21 - 25 Agustus 2023).  Berdasarkan analisa teknikal, berikut saham dan trading plan yang dapat dicermati:

1. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Buy di area Rp 7.050 dengan target harga pada resistance di level Rp 7.275 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 6.900. 

2. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)

Buy di area Rp 1.070 dengan target harga pada resistance di level Rp 1.130 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 1.010.

Baca Juga: Saham Lapis Dua dan Tiga Bertenaga Saat IHSG Anjlok, Saham-Saham Ini Bisa Dilirik

3. PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Buy di area Rp 28.050 dengan target harga pada resistance di level Rp 29.250 serta pertimbangkan cut loss apabila break support di level harga Rp 27.500.

Sedangkan untuk perdagangan awal pekan ini, Senin (21/8) Ratih memprediksi IHSG bergerak mixed dalam rentang 6.840 – 6.895. Berikut rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan hari ini;

1. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

BRIS bullish di atas MA (5,20,100) berpotensi lanjutkan penguatan membentuk rounding bottom. Indikator MACD bar histogram dalam momentum positif.

Rekomendasi buy mencermati harga Rp 1.710 Target harga: Rp 1.760 Stop loss: < Rp 1.675.

2. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)

PGEO strong bullish di atas MA-5, MA-20, dan MA-100, indikator stochastic golden cross di area netral dan MACD bar histogram dalam momentum positif.

Rekomendasi buy memperhatikan harga Rp 970. Target harga: Rp 1.000 Stop loss: < Rp 940.

3. PT Astra Otoparts Tbk (AUTO)

AUTO berpotensi reversal dari bearish jangka pendek membentuk pola morning star. Pergerakan harga tertahan di atas MA-20 dengan volume menguat signifikan. Indikator stochastic goldencross di area oversold.

Rekomendasi buy mengamati harga Rp 3.220. Target harga: Rp 3.320 Stop loss: < Rp 3.130.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi