Simak Rekomendasi Saham Ramayana Lestari (RALS) Berikut Ini



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Walau Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) berangsur naik, bukan berarti daya beli masyarakat sudah kembali pulih. Dus, emiten ritel seperti PT Ramayana Lestari Sentosa (RALS) yang penjualannya sangat bergantung terhadap daya beli masyarakat dinilai belum akan mendapatkan katalis positif dari kenaikan IKK tersebut.

Analis Maybank Sekuritas Indonesia Willy Goutama mengatakan, perbaikan IKK dalam beberapa waktu terakhir tidak serta merta bisa jadi katalis positif untuk RALS. Pasalnya, saat ini, pemulihan atas daya beli masyarakat kelas bawah yang merupakan target segmen RALS masih tergolong lemah.

Di satu sisi, kenaikan harga crude palm oil (CPO) yang kerap berkorelasi positif dengan daya beli masyarakat juga dinilai belum akan banyak memberikan efek berarti, setidaknya untuk tahun ini. “Kami berpendapat bahwa katalis positif dari membaiknya harga CPO baru akan terlihat di tahun depan,” kata Willy kepada kapada Kontan.co.id, Rabu (23/2).


Baca Juga: Kunjungan ke Mal Diproyeksi Pulih, Simak Rekomendasi Saham Mitra Adiperkasa (MAPI)

Lebih lanjut, Willy meyakini katalis positif yang bisa mengangkat kinerja RALS akan datang dari perbaikan ekonomi yang bisa menurunkan tingkat pengangguran. Selain itu, subsidi pemerintah atas barang kebutuhan dasar dan listirik untuk kelas berpendapatan rendah bisa menjadi katalis positif untuk kinerja Ramayana.

Di luar katalis positif, ia justru melihat saat ini RALS dibayangi oleh sentimen negatif yang datang dari penyebaran varian omicron baru-baru ini. Berdasarkan hitungannya, imbas omicron, sames sales store growth (SSSG) RALS akan berada di level -8% untuk kuartal pertama tahun ini.

“Barulah nantinya akan pulih ke level 2%, 25%, dan 10% untuk masing-masing kuartal II, III, dan IV pada tahun ini,” imbuhnya.

Di saat emiten ritel lain mulai meningkatkan penjualan melalui channel online, Willy meragukan RALS bisa melakukan hal yang sama. Saat ini, ia melihat platform penjualan online belum akan mendorong tingkat penjualan RALS secara signifikan. Hal ini tidak terlepas dari karakteristik target market RALS itu sendiri.

Ia menjelaskan, belanja data atau internet justru tergolong mahal untuk pelanggan yang berasal dari kelompok berpendapatan rendah. Ditambah lagi, kebutuhan dari target market RALS justru memandang kunjungan toko sebagai sumber hiburan bagi mereka. 

Pada tahun ini, Willy memproyeksikan RALS akan membukukan pendapatan sebesar Rp 4,1 triliun dengan laba bersih Rp 321 miliar.

Dengan menimbang berbagai faktor yang telah ia sebutkan, Willy memasang rekomendasi hold untuk saham RALS dengan target harga Rp 725 per saham.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham Ramayana Lestari (RALS) di Tengah Lonjakan Kasus Omicron

 
RALS Chart by TradingView

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat