KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) di bulan Juni cenderung stabil pada level 128,2 dibandingkan bulan sebelumnya di 128,9. Sementara dari Indeks Penjualan Riil pada Juni 2022 tumbuh 15,4% secara tahunan (yoy) sejalan dengan peningkatan penjualan kelompok makanan, minuman dan tembakau, subkelompok sandang serta kelompok suku cadang dan aksesoris. Kendati, secara bulanan (mom) turun 2,1%. Lalu, bagaimana pergerakan saham sektor konsumsi? Simak analisa teknikal dari divisi riset MNC Sekuritas per Jumat (8/7).
Baca Juga: Keyakinan Konsumen Menurun, Tabungan Meningkat Pada Juni 2022 1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (
ICBP) Posisi ICBP sedang berada di awal wave [v] dari wave A, sehingga apabila ICBP mampu bertahan di atas Rp 8.975 sebagai
support, maka ICBP berpeluang menguji Rp 9.700-Rp 10.000. Namun, apabila ICBP
break support Rp 8.975 maka arah ICBP rawan menuju ke Rp 8.350-Rp 8.600. Pada Senin (11/7) saham ICBP menguat 0,27% ke Rp 9.450 2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (
INDF) Posisi INDF sedang membentuk wave (b) dari wave [iv], sehingga penguatan INDF akan relatif terbatas dan rawan koreksi membentuk wave c dari wave [iv]. Pelaku pasar disarankan memanfaatkan koreksi ini untuk
buy on weakness. Pada alternatifnya, INDF sudah menyelesaikan wave [iv] dan berpeluang menguat untuk menguji
resistance sekaligus target di Rp 7.250-Rp 7.525. Pada Senin (11/7) saham INDF stagnan di Rp 7.025
Baca Juga: Harga CPO dan Gandum Turun, Margin Emiten Barang Konsumsi Mekar Lagi 3. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (
JPFA) Selama tidak terkoreksi ke bawah Rp 1.405 sebagai
support, maka saat ini posisi JPFA sedang membentuk awal dari wave [v] dari wave A. Hal tersebut berarti, JPFA berpeluang berbalik arah untuk menguji Rp 1.550-Rp 1.650. Pada Senin (11/7) saham JPF turun 2,07% ke Rp 1.420 4. PT Matahari Department Store Tbk (
LPPF) Posisi LPPF sedang berada di awal wave C dari wave (B), sehingga LPPF berpeluang melanjutkan penguatannya untuk meguji Rp 5.050-Rp 5.350. Hal ini akan berlaku selama LPPF tidak terkoreksi ke bawah Rp 4.370. Pada Senin (11/7) saham LPPF turun 0,88% ke Rp 4.510.
Baca Juga: Saham Big Caps Bertengger Jadi Laggard IHSG Juli 2022, Ada Yang Menarik Dicermati 5. PT Unilever Indonesia Tbk (
UNVR) Selama UNVR belum mampu
break Rp 5.130 sebagai
resistance, maka posisi UNVR saat ini sedang membentuk wave Y dari wave (B). Hal tersebut berarti, UNVR rawan terkoreksi terlebih dahulu dan dapat dimanfaatkan untuk
buy on weakness. Pada Senin (11/7) saham UNVR turun 1,84% ke Rp 4.800. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati