JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencetak pertumbuhan laba bersih tipis sebesar 2,4% year on year (yoy) menjadi Rp 11,54 triliun pada kuartal III 2015. Ariyanto Kurniawan, Analis Mandiri Sekuritas mengatakan, laba bersih itu sudah sejalan dengan prediksi Mandiri Sekuritas. Sementara, pencapaian EBITDA kuartal III-2015 yang sebesar Rp 49,9 triliun berporsi 75%-76% dari prediksi Mandiri Sekuritas dan konsensus. "Arus kas yang kuat dan neraca yang sehat akan mendukung belanja modal dari penjualan sebesar 20%-25% untuk ekspansi jaringan," ujar Ariyanto dalam risetnya 29 Oktober 2015. Leonardo Hendy Gavaza, Analis Bahana Securities yakin, sebagai market leader dengan jaringan yang kuat, marjin TLKM bakal terdorong dari konsolidasi industri yang masih prospektif. Ia menilai, TLKM sudah cukup berhasil mendorong pendapatan selularnya di kuartal III. Leonardo memprediksi, laba bersih TLKM di akhir tahun ini masih akan tumbuh menjadi Rp 16,3 triliun dari raihan tahun lalu yang mencapai Rp 14,6 triliun. "Tahun 2015 dan 2016 diprediksi pertumbuhan TLKM masih bisa mencapai 11% yoy, in line dengan pertumbuhan industri," ujar Leonardo dalam riset 29 Oktober 2015. Karena itulah Leonardo masih merekomendasikan buy TLKM dengan target harga Rp 3.675 per saham. Sementara Ariyanto memberi rekomendasi netral untuk TLKM dengan target harga Rp 2.900, dengan menawarkan dividend yield yang atraktif yaitu 4%. Saham TLKM naik 2,24% ke level Rp 2.740 pada perdagangan Senin (2/11).
Simak rekomendasi saham TLKM setelah rilis kinerja
JAKARTA. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) mencetak pertumbuhan laba bersih tipis sebesar 2,4% year on year (yoy) menjadi Rp 11,54 triliun pada kuartal III 2015. Ariyanto Kurniawan, Analis Mandiri Sekuritas mengatakan, laba bersih itu sudah sejalan dengan prediksi Mandiri Sekuritas. Sementara, pencapaian EBITDA kuartal III-2015 yang sebesar Rp 49,9 triliun berporsi 75%-76% dari prediksi Mandiri Sekuritas dan konsensus. "Arus kas yang kuat dan neraca yang sehat akan mendukung belanja modal dari penjualan sebesar 20%-25% untuk ekspansi jaringan," ujar Ariyanto dalam risetnya 29 Oktober 2015. Leonardo Hendy Gavaza, Analis Bahana Securities yakin, sebagai market leader dengan jaringan yang kuat, marjin TLKM bakal terdorong dari konsolidasi industri yang masih prospektif. Ia menilai, TLKM sudah cukup berhasil mendorong pendapatan selularnya di kuartal III. Leonardo memprediksi, laba bersih TLKM di akhir tahun ini masih akan tumbuh menjadi Rp 16,3 triliun dari raihan tahun lalu yang mencapai Rp 14,6 triliun. "Tahun 2015 dan 2016 diprediksi pertumbuhan TLKM masih bisa mencapai 11% yoy, in line dengan pertumbuhan industri," ujar Leonardo dalam riset 29 Oktober 2015. Karena itulah Leonardo masih merekomendasikan buy TLKM dengan target harga Rp 3.675 per saham. Sementara Ariyanto memberi rekomendasi netral untuk TLKM dengan target harga Rp 2.900, dengan menawarkan dividend yield yang atraktif yaitu 4%. Saham TLKM naik 2,24% ke level Rp 2.740 pada perdagangan Senin (2/11).