Simak Rekomendasi Saham Unggulan dari Analis untuk Perdagangan Kamis (17/10)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan memulai perdagangan Kamis (17/10) dari posisi 7.648,94. Level ini didapat usai IHSG menguat dalam empat perdagangan beruntun, dan ditutup naik 0,29% pada Rabu (16/10).

Pada perdagangan kemarin, investor asing melakukan aksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 209,65 miliar di pasar reguler. Tetapi, terjadi jual bersih (net sell) sebesar Rp 335,50 miliar di seluruh pasar.

Pengamat Pasar Modal & Founder WH-Project William Hartanto mengamati secara teknikal IHSG berhasil melanjutkan penguatan setelah sempat bergerak mixed, menembus resistance MA20. Kondisi ini mempertegas potensi penguatan lanjutan hingga ke level 7.700.


Baca Juga: Lirik Rekomendasi Saham Teknikal BRPT, HRUM, MTEL untuk Hari Ini (17/10)

William bahkan menaksir indikasi window dressing sudah dimulai.

"IHSG cenderung menguat terbatas tanpa dipimpin oleh saham-saham big caps, inilah ciri khas window dressing di bulan Oktober. Hal ini terjadi karena pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan IHSG mengulang siklus melemah di bulan November," terang William dalam risetnya, Kamis (17/10).

Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi melihat secara teknikal IHSG kembali melakukan rebound dan breakout resistance garis MA20 dengan volume rendah. Selama di atas garis MA20, maka IHSG berpeluang untuk kembali rebound dan mengkonfirmasi fase bullish-nya. 

Hanya saja, IHSG masih berpeluang untuk melakukan koreksi teknikal. 

"Jika kembali breakdown garis MA20 maka berpeluang untuk kembali melakukan koreksi dan menguji support garis MA5," terang Wafi.

Wafi memprediksi rentang pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.500 hingga 7.700.  Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.465 – 7.675.

Baca Juga: Saham GOTO Mulai Bangkit, Simak Rekomendasi dan Target Harga Terbaru

Sedangkan Analis Stocknow.id Abdul Haq Al Faruqy Lubis memprediksi IHSG akan bergerak menguat dengan menguji area 7.700 dengan support di 7.617.  Berikut rekomendasi saham pilihan para analis untuk perdagangan Kamis (17/10):

Rekomendasi Saham dari WH-Project:

1. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)

Analisa: Pengujian resistance pada 484 dengan pergerakan candlestick yang menguat di atas MA5 dan MA20 untuk trend following.

Rekomendasi: buy Support: Rp 462 Resistance: Rp 484.

2. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

Analisa: Telah menyelesaikan pembentukan demand zone pada area 1.150 – 1.200, posisi harga menguji resistance MA20 pada 1.250 sebelum berlanjut ke 1.330.

Rekomendasi: buy Support: Rp 1.200 Resistance: Rp 1.330.

3. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID)

Analisa: Konsolidasi cenderung menguat dengan support terbentuk pada 670.

Rekomendasi: buy Support: Rp 670 Resistance: Rp 785.

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Timah (TINS) yang Disokong Harga Timah dan Regulasi Industri

4. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)

Analisa: Pergerakan harga membentuk pola symmetrical triangle dengan neckline pada 3.040 (pola telah terkonfirmasi).

Rekomendasi: buy Support: Rp 2.870 Resistance: Rp 3.250; Rp 3.460.

Rekomendasi Saham dari RHB Sekuritas Indonesia:

1. PT United Tractors Tbk (UNTR)

UNTR terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA5 disertai volume. Selama di atas garis MA5 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA50 dan menguji resistance garis MA20.

Rekomendasi: Buy area di sekitar Rp 26.025  Target jual di Rp 27.300 hingga Rp 28.150. Cut loss di Rp 25.575.

2. PT H.M. Sampoerna Tbk (HMSP)

HMSP terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA(50,100) disertai volume. Selama di atas garis MA100 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA20 untuk menguji resistance garis MA200.

Rekomendasi: Buy area di sekitar Rp 715  Target jual di Rp 755 hingga Rp 800. Cut loss di Rp 700.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Saham Emiten Big Cap yang Tertekan dalam 10 Tahun Terakhir

3. PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)

AKRA terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume. Selama di atas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan breakout resistance garis MA20 untuk menguji resistance garis MA200.

Rekomendasi:Buy area di sekitar Rp 1.490  Target jual di Rp 1.560 hingga Rp 1.625. Cut loss di Rp 1.460.

4. PT Elnusa Tbk (ELSA)

ELSA terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA(20,50) disertai volume. Selama di atas garis MA50 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat Higher High level dan melanjutkan fase bullish-nya.

Rekomendasi: Buy area di sekitar Rp 488  Target jual di Rp 510 hingga Rp 530. Cut loss di Rp 480.

Rekomendasi Saham dari Pilarmas Investindo Sekuritas:

1. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

Harga penutupan: Rp 5.050 Support: Rp 4.950 Resistance: Rp 5.150 Target harga: Rp 5.125.

2. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)

Harga penutupan: Rp 77 Support: Rp 73 Resistance: Rp 81 Target harga: Rp 80.

3. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)

Harga penutupan: Rp 130 Support: Rp 128 Resistance: Rp 138 Target harga: Rp 135.

Rekomendasi Saham dari Stocknow.id:

1. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)

Strategi swing trade, buy di area harga Rp 3.000 Target harga 1: Rp 3.090 Target harga 2: Rp 3.150 Stoploss: Rp 2.910.

2. PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk (ACES)

Strategi swing trade, buy di area harga Rp 900 Target harga 1: Rp 930 Target harga 2: Rp 950 Stoploss: Rp 860.

3. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS)

Strategi swing trade, buy di area harga Rp 1.545 Target harga 1: Rp 1.590 Target harga 2: Rp 1.630 Stoploss: Rp 1.500.

4. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)

Strategi swing trade, buy di area harga Rp 280 Target harga 1: Rp 288 Target harga 2: Rp 296 Stoploss: Rp 272.

Selanjutnya: Penerapan Pajak Kekayaan untuk Orang Superkaya Jadi Solusi Kerek Pendapatan Negara?

Menarik Dibaca: 5 Zodiak Paling Tenang dan Tidak Mudah Panik, Chill Abis lo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi