Simak rekomendasi saham United Tractors (UNTR) dari sejumlah analis



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) mengawali tahun 2021 dengan capaian yang cemerlang. Sejumlah lini bisnisnya mencatatkan capaian positif di Januari 2021, salah satunya adalah penjualan alat berat.

Mengutip laporan bulanan di laman resminya, Kamis (4/3), UNTR membukukan penjualan alat berat merk Komatsu sebanyak 215 unit, atau naik 159% dari realisasi penjualan Desember 2020 yang hanya 83 unit.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Stefanus Darmagiri menyebut, pencapaian ini merupakan awal yang bagus bagi UNTR, dengan kontribusi penjualan yang lebih besar ke sektor pertambangan yakni sebesar 39%, naik dari sebelumnya yang hanya 27% pada Desember 2020.


Angka penjualan tersebut berada di atas ekspektasi yang dipasang, dengan penjualan alat berat Komatsu diharapkan mencapai 1.700 unit pada tahun 2021.

Penjualan emas UNTR juga tumbuh positif. Penjualan emas dari tambang emas Martabe mencapai 35.000 oz di Januari 2021, naik 66,6% dari realisasi penjualan pada Desember 2020 yang hanya 21.000 oz.

Kepala Riset Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya menilai, segmen bisnis emas akan memberikan kontribusi yang lebih tinggi pada pendapatan konsolidasi UNTR. Hal ini karena hanya sekitar 20% dari target volume penjualan emas UNTR yang dilindungi nilai (hedging).

Baca Juga: Penjualan batubara dan emas United Tractors (UNTR) tumbuh positif di Januari 2021

Selain itu,  entitas usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini juga menargetkan untuk memproduksi emas yang lebih tinggi di 2021, yakni 340.000 oz  dibandingkan dari capaian pada 2020 yang hanya 319.700 oz.

Namun, bisnis kontraktor tambang batubara lewat anak usaha PT Pamapersada Nusantara mengalami penurunan. UNTR memproduksi batubara sebanyak 8,2 juta ton, menurun 17% secara bulanan dengan volume pengupasan lapisan (overburden removal) yang juga menurun 8,5% secara bulanan menjadi 56,9 juta bank cubic meter (bcm).

Hariyanto menganalisis, turunnya segmen kontraktor pertambangan batubara  disebabkan oleh fenomena La Nina yang memicu curah hujan lebat, sehingga menyebabkan volume kontrak penambangan UNTR di awal tahun yang lemah.

“Biro Meteorologi Australia memperkirakan cuaca akan kembali ke kondisi normal mulai Maret 2021, yang akan memulihkan volume kontrak penambangan UNTR dalam beberapa bulan mendatang,” tulis Hariyanto dalam riset, Selasa (2/3).

Stefanus memperkirakan UNTR akan membukukan pendapatan yang lebih baik pada tahun 2021, yang didorong oleh pemulihan harga batubara yang akan berdampak pada volume penjualan Komatsu, dan kontrak pertambangan dengan ekspektasi diskon yang lebih rendah. Kenaikan kinerja juga disokong oleh volume penjualan emas yang lebih tinggi pada tahun 2021.

BRI Danareksa Sekuritas mempertahankan rekomendasi beli (buy) saham UNTR dengan target harga Rp 33.000. 

Sedangkan Mirae Asset Sekuritas Indonesia mempertahankan rekomendasi trading buy UNTR dengan target harga Rp 26.800.

Pada perdagangan Kamis (4/3), saham UNTR ditutup melemah 1,87% ke level Rp 22.350 per saham. Saham UNTR diperdagangkan dengan price to earnings ratio (PER) 13,89 kali, dan dengan kapitalisasi pasar Rp 83,37 triliun.

Selanjutnya: Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) tumbuh 159% mom di Januari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi