KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat tipis 0,05% ke level 6.723,386. IHSG sempat berada di zona merah sepanjang perdagangan sebelum akhirnya menguat tipis di penutupan.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya menilai, penguatan indeks tidak terlepas dari sikap pasar yang kembali optimistis setelah pengumuman People’s Bank of China (PBoC) yang mempertahankan suku bunga 3,85%, yang sejalan dengan perkiraan pasar.

Selain itu, PBOC melihat risiko di pasar properti secara umum masih terkendali dan mengisyaratkan untuk memberi pelanggaran guna menopang pemulihan ekonomi.

Lebih dari 20 Tahun Haji Robert Dedikasikan Hidup untuk Santri Tahfidz Al-Qur’an

Selanjutnya, data penerimaan pajak negara juga menunjukan perbaikan, yang ditunjukkan dengan meningkatnya penerimaan PPh badan & PPN sebesar masing-masing 13,4% dan 13,3% secara year-on-year (YoY).

Baca Juga: IHSG ditutup di zona hijau, asing catat net sell terbesar pada saham-saham ini

Untuk perdagangan Selasa (23/11), Cheryl mengatakan investor bakal mengamati perkembangan kasus Covid-19 yang menyebabkan pembatasan di Eropa. Selain itu, pasar juga menantikan pengumuman Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed pada Kamis subuh besok mengenai petunjuk kenaikan suku bunga dan inflasi yang tinggi serta dilakukannya tapering atau pengurangan pembelian aset.

Presiden Joe Biden juga akan mengumumkan siapa berikutnya yang akan menggantikan posisi Jerome Powell sebagai Gubernur Bank Sentral AS.

”Pengumuman ini akan dilakukan sebelum perayaan Thanksgiving di AS, diperkirakan dapat menimbulkan fluktuasi pasar,” terang Cheryl saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (22/11).

Baca Juga: IHSG menguat tipis, asing banyak mengoleksi saham-saham ini di awal pekan

Untuk perdagangan Selasa (23/11), IHSG bisa konsolidasi cenderung melemah karena menantikan berbagai sentimen tersebut dari eksternal.