KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (
WTON) dinilai masih membukukan kinerja yang cukup jauh dari level pra pandemi. Pada kuartal III 2021, WTON melaporkan laba bersih turun 12,3% menjadi Rp 16 miliar kendati pendapatan perusahaan tumbuh 12,1% yoy ke Rp 1,22 triliun. Secara kumulatif, pendapatan dan laba bersih WTON hingga September 2021 masing-masing turun 16,2% yoy dan 1,6% yoy menjadi Rp 2,48 triliun dan Rp 54 miliar. "Pendapatan dan laba bersih setara 40% dan 19% estimasi kami dan dari estimasi konsensus mencapai 58% dan 71%," tulis Analis Samuel Sekuritas, Andreas Kristo Saragih dalam risetnya, Senin (17/1).
Andreas memaparkan, walaupun pendapatan lain-lain naik 49% yoy ke Rp 20 miliar, meningkatnya beban bunga yang naik 62,8% yoy ke Rp 33 miliar menyebabkan pertumbuhan negatif pada laba bersih kuartal III 2021. Namun begitu, pengendalian biaya yang efektif pada beban produksi dan beban operasional mampu meningkatkan laba operasional kuartal III 2021 sehingga tumbuh 72,7% yoy ke Rp 25 miliar. Pengendalian biaya produksi dan pengendalian biaya operasional masing-masing meningkatkan margin laba kotor dan margin pendapatan operasional sebesar 0,2ppt yoy dan 0,7ppt yoy ke 3,6% dan 3,2%.
Baca Juga: Anak Usaha WEGE dan WTON Membidik Kontrak Baru Rp 1,1 Triliun pada Tahun Ini Selanjutnya, pendapatan lain-lain naik 80% yoy ke Rp 73 miliar dan beban pajak turun 49% yoy menjadi penopang stabilnya laba hingga September 2021. Pemulihan nilai instrumen keuangan sebesar Rp 100,78 miliar, dari sebelumnya kerugian penurunan nilai instrumen keuangan Rp 119,81 miliar menjadi penyebab utama naiknya pendapatan lain-lain. Menurut Andreas, pendapatan hingga September 2021 hanya setara 57% ke pendapatan pra-pandemi di September 2019 yang sebesar Rp 4,37 triliun. Adapun penurunan terbesar terjadi pada segmen beton.
"Selain itu, margin laba kotor hingga September 2021 sebesar 4,8%, masih jauh dari pencapaian di September 2019 sebesar 13,7% yang kami pikir disebabkan oleh tingginya biaya tetap dan aktivitas konstruksi yang masih minim," jelasnya. Karenanya, Samuel Sekuritas merivisi turun proyeksi atas WTON. Namun rekomendasi tetap
buy dengan target harga Rp 266. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Herlina Kartika Dewi