KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) telah menguat 0,77% secara
year to date (YtD). Sementara pada perdagangan Rabu (28/2), IHSG ditutup menguat 43,31 poin atau 0,59% ke 7.328,63. Kepala Riset Praus Capital Marolop Alfred Nainggolan mengatakan, di level IHSG saat ini, telah menunjukkan hasil dari pemilihan umum (pemilu) yang kondusif dan berpotensi satu putaran saja. Selain sentimen pemilu, IHSG yang telah menyentuh level 7.328,63 ini juga didorong oleh sentimen laporan keuangan tahun buku 2023 dan musim pembagian dividen.
"Ekspektasi kami IHSG bisa mendekati
all time high-nya di level 7.403. Namun kami melihat ada beberapa sentimen atau katalis negatif yang sedang diperhitungkan oleh pasar seperti dinamika hasil Pilpres dan potensi inflasi yang tinggi di Februari," ungkap Alfred kepada Kontan.co.id, Rabu (28/2).
Baca Juga: IHSG Naik 0,59% ke 7.328 Pada Rabu (28/2), INKP, UNVR, GGRM Jadi Top Gainers LQ45 Adapun sentimen yang perlu diwaspadai adalah konfilik Israel-Palestina dan konflik Ukraina-Rusia serta gejolak pangan karena adanya gangguan
supply. Untuk tahun ini, Alfred memprediksi IHSG bisa bergerak di rentang 7.500 - 7.700. Ia melanjutkan,
movers IHSG saat ini berasal dari performa 4 bank
big caps seperti
BBCA,
BBRI,
BMRI, dan
BBNI. Selain faktor hasil kinerja keuangan tahun buku 2023, sentimen pemilu yang sampai saat ini berjalan kondusif membuat pasar memburu saham bank
big caps, karena di tahun ini diproyeksikan masih akan membukukan pertumbuhan laba. "Sementara saham pemberat IHSG selain dari
UNVR, banyak disumbang oleh koreksi saham Barito Group yang sentimennya adalah fase koreksi pasca menguat signifikan di tahun 2023," tuturnya. Di sektor telekomunikasi, Alfred merekomendasikan
buy pada saham
TLKM dengan target harga Rp 4.850 per saham. Lalu di sektor perbankan ia merekomendasikan
hold pada sejumlah saham, yaitu BBRI dengan target harga Rp 6.575 per saham, BBNI dengan target harga Rp 6.475 per saham, dan
BBTN dengan target harga Rp 1.600 per saham. Sektor konsumer, Alfred memberikan rekomendasi
buy pada saham
MYOR dengan target harga Rp 2.850 per saham dan
buy pada saham
INDF dengan target harga Rp 7.600 per saham.
Baca Juga: Laba Bersih Turun Tipis, Intip Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR) Lalu, di sektor otomotif, ia merekomendasikan
buy pada saham
AUTO dengan target harga Rp 2.900 per saham dan
buy pada saham
ASII dengan target harga Rp 6.950 per saham. Terakhir, pada sektor properti dia merekomendasikan
buy pada saham
BSDE dengan target harga Rp 1.360 per saham,
buy pada saham
SMRA dengan target harga Rp 840 per saham, dan
buy saham
LPKR dengan target harga Rp 138 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi